Perilaku Konsumen Berubah saat Ramadhan, Pengusaha Dituntut Adaptasi

Pandemi Covid-19 dan tradisi selama puasa Ramadhan membuat perilaku konsumen berubah. Kondisi ini membuat para pengusaha harus bisa beradaptasi.

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBYAN ABEL RAMDHON
Pengunjung De-Konsensus Cafe Lombok Barat menikmati hidangan kuliner khas tradisional pegunungan. 

“Ternyata bila di pikir-pikir, bukber di hotel jauh lebih ekonomis, hanya membayar Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu, kita sudah bisa memakan semua yang ada di hotel,” ucapnya.

When Unboxing is A King

Masyarakat akan memilih untuk buka bersama di tempat-tempat pilihan mereka sendiri.

Atau dalam artian tanpa harus di lokasi-lokasi restoran tertentu.

“Mereka akan membeli satu paket untuk buka bersama, khususnya dengan ukuran yang sangat besar, dan akan melakukan buka bersama di rumah yang mereka sudah tentukan,” ucap Indah.

Dengan perubahan perilaku konsumen ini, pengusaha makanan harus mampu beradaptasi.

“Kita harus menciptakan menu-menu varian baru, seperti nasi liwet yang bakulan, nasi uduk yang lebih besar porsinya, beka dandang dan beka pan, yang sangat relate untuk kebutuhan masyarakat sekarang,” tambah Indah.

Serta, Indah menerangkan kepada membernya untuk menciptakan menu paket makanan serta minuman.

Sehingga memudahkan pembelian masyarakat saat kegiatan berbuka puasa secara bersama.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved