Hari Kartini

Mengenal Baiq Isvie sang Kartini Masa Kini, Perempuan Pertama yang Jabat Ketua DPRD NTB

Berkat jasa Raden Ajeng Kartini, kini perempuan sudah bisa berdiri sejajar dengan laki-laki.

Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
TRIBUNLOMBOK.COM/PATAYATULWAHIDAH
Ketua DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaeda, Mataram, 21 April 2022. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Berkat jasa Raden Ajeng Kartini, kini perempuan sudah bisa berdiri sejajar dengan laki-laki.

Perempuan memiliki kesempatan yang sama di ranah publik.

Lebih jauh, perempuan bahkan bisa mengambil peran penting sebagai pemegang kebijakan.

Lantas, sosok Kartini NTB di era digital tampaknya tak begitu berlebihan jika disematkan pada Baiq Isvie Rupaeda.

Ketua DPRD NTB ini bisa jadi mendobrak stereotip masyarakat yang menyebut wanita hanya beraktivitas di sumur, dapur dan kasur.

Baca juga: Asyiknya Ngabuburit di Serenting, Pantai Eksotis di Samping Sirkuit Mandalika

Hal ini dibuktikan dari kiprahnya di dunia politik hingga akhirnya diamanatkan sebagai perempuan pertama yang menduduki posisi ketua DPRD NTB.

Selama memimpin 64 anggota DPRD NTB yang mayoritas laki-laki, Isvie menyebut tidak pernah bermasalah dengan gender.

Ia diterima dan diberikan kesempatan yang sama seperti anggota dewan lainnya.

Semua berjalan profesional sesuai mekanisme yang berlaku.

“Selama memimpin 64 laki-laki itu ya seperti biasa aja, tidak ada perbedaan,” kata Isvie, Mataram, 21 April 2022.

Untuk mencapai puncak pimpinan DPRD NTB disebut Isvie bukanlah hal yang mudah. 

Baca juga: Paripurna, DPRD NTB Apresiasi Kinerja Pemprov Selama Pandemi

Isvie memulai karir sebagai politikus muda di bawah payung Partai Golkar pada tahun 1988.

Terus belajar menjadi cara yang dilakukan Isvie di awal kariernya untuk bisa mengimbangi yang lain.

“Kita di bawah dulu, ditaruh-taruh dulu di bawah, ikut-ikutan lah begitu,” ujarnya.

Politikus Partai Golkar ini memulai karir sebagai pengurus Angkatan Muda Pembangunan Indonesia (AMPI) yang merupakan organisasi politik dari Partai Golkar.

Lalu kariernya kian menanjak sebagai pengurus Partai Golkar  hingga sempat menjadi menjadi anggota MPR RI Periode 1999-2004.

Pada tahun 2004 Isvie berkesempatan  menjadi calon DPR RI akan tetapi gagal.

Sebagai politisi, kata Isvie utamanya diharuskan berjuang.

Di samping mempunyai jaringan, mempunyai rasa empati yang sama dengan masyarakat dinilai sebagai modal utamanya.

“Dan juga harus ada partai, partai ini juga harus kita dekati. Di samping kita punya kemampuan dan kemauan,” jelasnya.

Baca juga: KPK Tunjuk Tiga Desa Antikorupsi di Lombok Timur

Kini, sebagian besar dari usianya telah dihabiskan dengan berkecimpung dalam dunia politik.

Menyambut hari Kartini, Isvie berpesan pada perempuan Indonesia khususnya perempuan NTB untuk terus semangat memperjuangkan kepentingan perempuan.

“Kita harus setara dengan laki-laki oleh karena itu jangan sampai kendor perjuangan kita. Harus kita raih apa yang menjadi impian dan cita-cita kita,” pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved