Kisah Penjual Jagung Bakar di Udayana, Melapak Sejak Tahun 90-an dan Rasa Masih Konsisten

Sejak saat itu pula, Mahnun (78), mulai berjualan jagung bakar dengan gerobak tuanya di tepi Jalan Udayana tanpa pernah berpindah tempat.

Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBYAN ABEL RAMDHON
Mahnun menyiapkan jagung bakar di gerobak tuanya. 

Sekali pun sering membeli jagung bakar bikinan Mahnun, Anto mengatakan, ia tak pernah benar-benar akrab dengan pria tua itu.

“Saya hampir tiap pulang kerja beli di sini, tapi orangnya sepertinya enggak pernah ingat saya,” katanya sambal bergurau.

Mengenai hal itu, Mahnun beralasan karena usianya sudah cukup tua, di samping ia telah memiliki banyak pelanggan sejak tahun 90-an.

“Sejak tahun 90-an, enggak hafal siapa-siapa yang belanja. Mungkin Pak Ruslan (Walikota) juga pernah beli di sini tapi saya lupa,” katanya.

Dari pantauan Tribunlombok.com, terlihat sejumlah remaja yang masih mengenakan pakaian salat, mengantre membeli jagung bakar Mahnun.

“Baru pulang tarawih,” kata salah seorang remaja.

 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved