Pelaku IKM dan UKM Lombok Barat Diminta Tingkatkan Daya Saing
Pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Lombok Barat didorong untuk meningkatkan kualitas produk.
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Sirtupillaili
Eka Purnama Sari, pelaku UKM Lombok Barat mengatakan, digitalisasi membuat banyak pengusaha mengejar pasar nasional hingga internasional.
Padahal, menurutnya, pasar lokal pun tak kalah besar volume pembeliannya.
"Kalau dipresentasekan di saya, lokal itu hampir 60 persen, kalau luar cuma 40 persenan," kata owner Ketak Nusantara ini kepada Tribunlombok.com.
Senada dengan Bupati mengenai SDM, Dian menyebut permasalahan UKM sekarang ialah pada regenerasi.
Banyak anak muda lebih berorientasi pada kerja kantoran ketimbang berdiri sendiri dengan usahanya.
"Sedikit yang bertahan, ujung-ujungnya lari ke bank. Ini cuma masalah gengsi saja. Secara pendapatan padahal bisa lebih tinggi. Memang perlu regenerasi," ungkapnya.
Sebelumnya di acara yang sama, Direktur Industri Aneka dan IKM Sandang dan Kerajinan, Kementrian Perdagangan RI Ni Nyoman Ambareny mengatakan, pemuda-pemuda, khususnya di Lombok Barat, harus didorong mencintai produk lokal.
Ia mencontohkan dengan kain tenun.
Kain tenun adalah contoh produk IKM Lobar yang penting untuk dilestarikan dan dipromosikan secara serius agar dikenal global.
"Maka sinergitas antar stakeholder harus dilakukan untuk menciptakan produk IKM yang berdaya saing tinggi," tegasnya.
(*)