Demi Tukar Sampah Jadi Emas, Emak-emak asal Mandalika Berburu Sampah Anorganik
Hanila, seorang ibu rumah tangga di Desa Kuta, Mandalika, Lombok Tengah menginpirasi para ibu rumah tangga di Lombok Tengah agar peduli kebersihan.
Penulis: Sinto | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Hanila, seorang ibu rumah tangga asal Desa Kuta, Mandalika, Lombok Tengah berburu sampah anorganik untuk ditukarkan menjadi emas.
Dengan aksinya mengumpulkan sampah, dia kini menjadi inspirator bagi warga di lingkungannya.
Dulu warga di Kuta Mandalika tidak peduli dengan sampah-sampah anorganik yang berserakan di sekitarnya.
Semenjak Hanila mendirikan bank sampah Putri Nyale di Mandalika, masyarakat akhirnya mulai sadar penitingnya mengelola sampah.
Selain membuat lingkungan bersih, sampah juga mempunyai nilai ekonomis.
Hanila yang saat ini menjadi ketua bank sampah putri Nyale bercerita, dia ingin terus memberikan inspirasi kepada masyarakat sekitar mengenai pentingnya pengolahan sampah.
"Saya ingin mengajak mereka agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan," katanya.
Baca juga: Pilah Limbah di Bank Sampah Putri Nyale Mandalika Bisa Dapat Tabungan Emas, Begini Caranya
Hanila mengaku, sampah yang diolah memiliki nilai ekonomis.
Mereka bisa mendapatkan tabungan yang berupa produk tabungan emas.
"Walau pun terkumpul sedikit demi sedikit namun jika konsisten maka masyarakat akan memperoleh hasilnya kelak," katanya.
"Itu nanti bisa menjadi aset masa depan seperti dana darurat, uang sekolah anak, kesehatan dan lain sebagainya," jelasnya kepada Tribunlombok.com Jumat, 20/3/2022.
Sampah tersebut dihitung mulai per kg, mulai dari sampah plastik, kardus, besi, dan botol itu masing-masing mempunyai harga tersendiri.
Saat ini hanya sampah anorganik saja yang bisa dikumpulkan ke bank sampah.
Ia berharap ke depan sampah organik juga bisa ditabung dan dipilah.
"Sampah organik kan itu bisa menjadi pupuk," tutupnya.
(*)