Bulan Ramadhan
Arong-Arong Jaran, Tradisi Unik Pengelola Wisata Pantai Krakat Menyambut Bulan Ramadhan
Pokdarwis Pantai Krakat punya cara unik menyambut bulan Ramadhan. Mereka menggelar acara arong-arong jaran (balapan kuda) di pinggir pantai.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Pantai Krakat punya cara unik menyambut bulan Ramadhan.
Mereka menggelar acara arong-arong jaran (balapan kuda) di pinggir pantai.
Acara ini juga masuk dalam kegiatan Bersin Puasa yang diselenggarakan masyarakat berbagai daerah di Lombok Timur.
Pantauan TribunLombok.com, masyarakat tampak antusias mengikuti acara ini.
Para joki kuda yang berasal dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Joki kudanya sendiri rata-rata masih berusia 10 tahun ke atas atau anak-anak.
Mereka berbaris menunggu aba-aba tanda dimulainya balapan.
"Sebanyak 34 peserta berasal dari berbagai daerah yang tersebar di NTB," ungkap Asri, ketua Pokdarwis Wisata Pantai Krakat Senin 28 Maret 2022.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Kapolres Bima Kota Larang Warga Sahur Keliling dengan Petasan dan Musik
Baca juga: Sukacita Pelaku UMKM Lombok Timur di Pancor Trade Center Sambut Ramadhan, Berharap Ekonomi Bangkit
Jenis kuda yang ikut dalam acara arong-arong jaran ini adalah kuda lokal.
Sebelum acara panitia akan mengikuti ritual lokal, yaitu "Besembek".
Dalam tradisi ini, sebelum memulai acara akan diberikan tanda di kepalanya menggunakan sirih yang sudah dikunyah atau warga menyebutnya 'Mamaq".
Menurut kepercayaan warga, Besembek menjadi wujud bahwa acara yang diselenggarakan telah mendapat izin dari pemangku adat.
Sehingga kegiatan berjalan dengan baik.
Dalam kegiatan ini juga diselenggarakan bazar yang diisi oleh 24 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di berbagai Desa dan Kecamatan di Lombok Timur.