KTT G20 Indonesia

KTT G20 di Indonesia Merupakan Forum Ekonomi Bukan Politik, Putin Belum Pasti Hadir

Luhut menegaskan, KTT G20 merupakan forum ekonomi. Jadi, ia menyebut tidak ada pembahasan soal politik dalam forum tersebut.

Editor: Dion DB Putra
TWITTER.COM
Presiden Rusia Vladimir Putin. Kehadirannya di forum KTT G20 di Indonesia belum pasti. 

TRIBUNLOMBOK.COM,JAKARTA - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, terlalu dini berkomentar terkait rencana gelaran G20 di Pulau Dewata Bali.

Presiden Rusia Vladimir Putin tengah menjadi sorotan setelah mengakui keinginan hadir di KTT G20 di Bali, Indonesia pada November 2022 mendatang.
Keinginan Putin itu ditentang oleh banyak negara.

Baca juga: Perang Jalan Terus, Presiden Putin Berencana Hadiri KTT G20 di Bali

Baca juga: Polisi India Dijuluki James Bond Atas Aksi Heroiknya Selamatkan Nyawa Remaja di Rel Kereta Api

Hal itu lantaran perang yang terjadi di Ukraina sejak Rusia melakukan operasi militernya pada 24 Februari 2022 lalu.

Luhut menegaskan, KTT G20 merupakan forum ekonomi. Jadi, ia menyebut tidak ada pembahasan soal politik dalam forum tersebut.

"G20 kan forum ekonomi. Jadi tidak ada forum politik. Ya kita lihat saja kan masih terlalu dini kita berkomentar," ujar Luhut, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Sabtu (26/3/2022).

G20 punya peran strategis dalam mengamankan pertumbuhan dan kemakmuran ekonomi global di masa depan.

Bersama-sama, anggota G20 mewakili lebih dari 80 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia, 75 persen perdagangan internasional, dan 60 persen penduduk dunia.

Luhut menegaskan kembali terkait kemungkinan mengundang Putin, Luhut pun memberikan jawaban yang sama. Menurutnya, kehadiran Putin di KTT G20 masih belum pasti. Rencana Kehadiran Putin di G20 ditentang Australia.

Reuters, The Sydney Morning Herald, Channel News Asia, Fox News, BBC, dan sejumlah media asing lainnya menurunkan berita yang judulnya hampir sama 'Presiden Rusia Vladimir Putin akan Menghadiri Pertemuan G20 di Bali'.

Hal tersebut mengutip pernyataan Duta Besar (Dubes) Rusia di Jakarta, Lyudmila Vorobyova.

Lyudmila Vorobyova berpendapat, reaksi negara barat terhadap Rusia tidak proporsional.

"Tidak hanya G20, banyak organisasi berusaha untuk mengeluarkan Rusia. Reaksi Barat benar-benar tidak proporsional," katanya dalam konferensi pers, Rabu (23/3/2022).

Keinginan Amerika dan sekutu barat untuk mengeluarkan keanggotaan Rusia dalam kelompok G20 tampaknya tidak akan mudah. Sejumlah negara yang tergabung dalam G20, seperti China, India, dan Arab Saudi, kemungkinan akan menggunakan veto untuk membatalkan usul barat tersebut.

Veto adalah hak konstitusional penguasa untuk mencegah, menyatakan, menolak, atau membatalkan keputusan. Sementara Indonesia saat ini dipercaya sebagai presidensi G20.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Kamis pekan lalu memberi pernyataan keras tentang gagasan mengecualikan Rusia dari KTT G20 yang akan dilaksanakan di Bali Oktober nanti di bawah presidendi Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved