Stadium General Pascasarjana UIN Mataram Gelar Reformulasi Metodologi dan Kurikulum
Pascasarjana UIN Mataram mengadakan kegiatan Studium General bertajuk Pendidikan Islam Pasca Covid; Reformulasi Metodologi dan Kurikulum Pascasarjana.
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pascasarjana UIN Mataram mengadakan kegiatan Studium General bertajuk Pendidikan Islam Pasca Covid; Reformulasi Metodologi dan Kurikulum Pascasarjana.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Mataram, Prof Dr TGH Masnun, serta hadir juga narasumber Prof Dr H Sunhaji, Direktur Pascasarjana UIN Saefuddin Zuhri Purwokerto, Rabu (23/3/2022).
Selain dua tokoh tersebut, hadir juga direktur Pascasarjana Prof Dr TGH Fahrurrozi, Wakil Direktur Pascasarjana Prof Moh Abdun Nasir, serta bapak/ibu Kaprodi dan Sekprodi dan mahasiwa Pascasrjana.
Direktur Pascasarjana Prof Dr TGH Fahrurrozi, MA dalam sambutannya, menyampaikan Studium General sebagai ritual awal sebelum memulai perkuliahan.
Baca juga: Gelar Kuliah Umum Bersama Kepala Perpusnas, Universitas Hamzanwad Soroti Pentingya Pnguatan Literasi
Kegiatan dilakukan dalam rangka memperkaya wawasan akademik mahasiswa dan civitas akademika Pascasarjana UIN Mataram.
Tema dipilih sebagai upaya memperkuat kemampuan metodologis mahasiswa dalam perkuliahan, melakukan kajian dan penelitian melalui pendekatan multidisiplin pasaca pandemi Covid-19.
Sebagai motivasi kepada mahasiswa, Prof Fahrurrozi menambahkan bahwa, “Allah menempatkan hambanya berdasar dua hal, yakni kadar iman (ahlul Iman) dan kadar ilmu (ahlul Irfan) sebagaimana pesan QS. Al-Mujadalah:11," ujarnya.
Berikutnya Rektor UIN Mataram Prof Dr TGH Masnun, dalam sambutannya sangat mengapresiasi tema yang diangkat dalam studium general tersebut.
Baca juga: Selamat Datang Rektor Universitas Mataram Bambang Hari Kusumo
Menurutnya tema yang diangkat sangat sesuai dengan kondisi kekinian, di mana pandemi covid memberikan tantangan yang sangat berat sekaligus juga membuka peluang yang sangat luas bagi pendidikan tinggi Islam untuk berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
“Hari ini ekspektasi publik terhadap Pascasarjana UIN Mataram sangat luar biasa, seiringan dengan fenomena tersebut tim Pascasarjana UIN Mataram semakin bertekad untuk meningkatkan kualitas yang berorientasi pada peningkatan akreditasi dan menambah Prodi baru," ungkap Guru Besar Hukum Keluarga Islam tersebut.
Selanjutnya Studium general ini dipandu oleh Dr Abdul Malik, selaku moderator.
Sebagai pengantar, Dr Malik memantik dengan menyampaikan Covid-19 hingga saat ini menjadi topik pembicaraan terbanyak di dunia dan memilki relevansi dengan dunia pendidikan dengan terjadinya perubahan paradigma dan peribahan sistem pindidikan.
Karenanya untuk mengupas lebih lanjut mengenai hal tersebut, beliau langsung mempersilakan Prof Dr H. Sunhaji, Direktur Pascasarjana UIN Saefuddin Zuhri Purwokerto untuk memulai materi.
“Tuntutan pembelajaran masa pndemi mengharuskan madrasah juga harus berpindah ke digital yang dikenal dengan era industry 4.0, inilah di antara hikmah terjadinya Pandemi”, jelas Prof. Sunhaji.
Menurut Prof Sunhaji, kemajuan teknologi dengan berkembangnya revolusi Industri 4.0 yang belum selesai lalu dikejutkan dengan munculnya society 5.0 yang mengakibatkan ketertinggalannya pendidikan Islam di saat perkembangan teknologi semakin maju.
Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 merupakan gerakan nyata terhadap perkembangan informasi dan teknologi yang semakin canggih.
Kemajuan tersebut menjadi sebuah tantangan bagi dunia pendidikan termasuk pendidikan Islam dan seluruh komponen masyarakat.
Oleh karena itu, untuk menghadapi munculnya society 5.0 dibutuhkan inovasi-inovasi yang kreatif dan tepat dalam upaya menghadapi tantangan yang akan muncul di era society 5.0.
Topik kuliah umum dibahas detail oleh narasumber, sampai pada akhir materi, Prof. Sunhaji, memaparkan tentang Reformulasi Metodologi dan Kurikulum Pascasarjana yang inovatif, rekonstruksi kebijakan adaptif dan responsif, serta sumber daya manusia harus responsif, adaptif dan handal.
Setelah itu dilanjutkan dengan dialog bersama mahasiswa.
(*)