Petani Sumbawa Menjerit Harga Gabah Turun, BLT Jadi Penyebab
Harga gabah anjlok karena Bulog tak bisa menyerap gabah petani. Stok beras Bulog masih tersedia karena pemerintah menghapus program bantuan beras
Penulis: Galan Rezki Waskita | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Galan Rezki Waskita
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Harga Gabah merosot, petani di Kabupaten Sumbawa kian menjerit.
Harga gabah saat ini berkisar pada Rp 3.300-Rp 3.500.
Sementara Harga Pokok Penjualan (HPP) yang ditetapkan Pemerintah adalah 4.200.
"Harga gabah jauh anjlok dari HPP yang ditetapkan," kata Ruslan, Kepala Bidang Sarana Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa (21/3/2022).
Baca juga: Peningkatan Harga Cabai menjelang Ramadhan Mulai Terlihat, Diskoperindag Sumbawa: Ini Karena Musim
Dalam hiring yang dilakukan bersama DPRD Kabupaten Sumbawa dan Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Sumbawa, terungkap beberapa alasan yang menjadi penyebab.
Pertama, penghapusan bantuan beras sejahtera (Raskin) oleh Pemerintah membuat stok beras Bulog masih tersedia.
Kedua, Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bukan barang atau beras juga menjadi persoalan.
"Inilah yang menyebabkan Bulog sendiri susah menyerap gabah-gabah Petani," jelas Ruslan.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Harga Sembako Merangkak Naik di Kota Bima, Cabai Rawit Rp 60 Ribu Per Kilo
Sementara sejak 2-3 tahun ke belakang, Bulog disebut mampu menyerap gabah petani karena program Pemerintah menyertakan beras sebagai instrumen utama.
Saat ini, gudang Bulog dipenuhi stok beras di tahun lalu.
Beras tersebut belum bisa disalurkan.
Sementara hampir di semua wilayah mengalami surplus gabah dan beras.
(*)
