Pesawat Jatuh

Pesawat China Eastern Airlines Jatuh di Pegunungan, Tidak Ada Korban asal Indonesia

Menurut Reuters, dari kecelakaan pesawat tersebut tidak ada tanda-tanda korban yang selamat.

Editor: Dion DB Putra
WIKIMEDIA COMMONS
Pesawat China Eastern Airlines Boeing 737-800. Menurut Reuters, dari kecelakaan pesawat tersebut tidak ada tanda-tanda korban yang selamat. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Semua penumpang dan kru pesawat China Eastern Airlines yang jatuh di pegunungan China selatan tak seorangpun yang selamat.

Tidak ada warga negara Indonesia dalam pesawat yang jatuh dan terbakar pada Senin 21 Maret 2022 tersebut.

Dikutip dari Reuters, Selasa (22/3/2022), pesawat itu mengangkut 132 orang yang terdiri dari 123 penumpang, dan 9 awak.

Baca juga: Viral Video Pesawat Boeing 737 China Eastern Tabrak Gunung & Terbakar, Tak Ada Tanda Korban Selamat

Baca juga: China Eastern Airlines Jatuh, Saksi Mata Melihat Sayap Pesawat dan Pakaian Tergantung di Pohon

Menurut Reuters, dari kecelakaan pesawat tersebut tidak ada tanda-tanda korban yang selamat.

Manajemen China Eastern Airlines mengatakan sangat berduka bagi keluarga penumpang dan awak.

Tidak ada orang asing yang ikut dalam penerbangan itu termasuk dari Indonesia.

Pihak Boeing (BA.N) mengatakan siap membantu China Eastern dan telah menghubungi regulator keselamatan transportasi Amerika Serikat atas insiden tersebut.

Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) dan maskapai menyampaikan, pesawat kehilangan kontak di atas Kota Wuzhou.

Pesawat China Eastern Airlines melayani rute penerbangan dari Kunming menuju Kota Guangzhou.

Menurut data dari FlightRadar24, pesawat telah meninggalkan Kunming pada pukul 13.11 waktu setempat.

Menukik tajam sebelum jatuh

Media China membawa rekaman video yang tampaknya menunjukkan pesawat jatuh menukik dengan sudut sekitar 35 derajat vertikal di antara pepohonan.

Pesawat berusia 6 tahun ini telah terbang pada ketinggian 29.100 kaki pada pukul 06.20. Kemudian, pesawat mulai turun dengan cepat ke 7.425 kaki sebelum pulih ke 8.600 kaki.

Tak berselang lama, pesawat turun dengan cepat lagi dan menurut data terakhir yang dilacak bahwa pesawat sudah berada di posisi 3.225 di atas permukaan laut (mdpl).

Memicu kebakaran hutan

Media setempat mengutip seorang pejabat penyelamat yang mengatakan pesawat itu hancur dan menyebabkan kebakaran yang menghancurkan pohon bambu.

Pejabat departemen pemadam kebakaran provinsi menyampaikan, tidak ada tanda-tanda kehidupan di antara puing-puing pesawat.

Pada Senin malam 21 Maret 2022, api yang disebabkan dari jatuhnya pesawat China Eastern Airlines sudah berhasil dipadamkan.

Maskapai China Eastern Airlines mengatakan, penyebab kecelakaan itu sedang diselidiki.

Kecelakaan seperti itu biasanya melibatkan banyak faktor dan para ahli memperingatkan masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang penyebab potensial, terutama mengingat langkanya informasi yang tersedia.

Data cuaca online menunjukkan, kondisi sebagian berawan dengan visibilitas yang baik di Wuzhou pada saat kecelakaan.

Presiden China Xi Jinping meminta penyelidik untuk menentukan penyebab kecelakaan itu sesegera mungkin.

Penyelidik akan mencari kotak hitam pesawat atau black box (perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit) untuk mengungkap penyebab kecelakaan itu.

Investigasi kecelakaan udara biasanya dipimpin oleh negara kecelakaan dan termasuk partisipasi oleh negara asal pesawat, sehingga penyelidik AS diharapkan untuk bergabung dalam penyelidikan jet Boeing buatan AS.

NTSB AS mengatakan telah menunjuk penyelidik keamanan udara senior sebagai perwakilan AS yang terakreditasi untuk penyelidikan China.

Catatan keselamatan maskapai penerbangan China telah menjadi salah satu yang terbaik di dunia selama satu dekade.

Berita lain terkait pesawat jatuh

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Detik-detik Jatuhnya China Eastern Airlines, Tidak Ada Korban Selamat

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved