Berita Bima
Sidak Minyak Goreng di Kota Bima, Petugas Gabungan Temukan Paket Penjualan dengan Sembako Lain
penjual nakal yang memaketkan minyak goreng dengan sembako lain baru ditemukan di ritel modern
Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Pedagang nakal masih ditemukan di pasar tradisional di Kota Bima yakni yang menjual minyak goreng dengan paket Sembako lain.
Petugas gabungan melakukan Sidak minyak goreng di Pasar Amahami, Kota Bima Kamis (17/3/2022) setelah penetapan harga terbaru yang menghapus HET Rp14 ribu untuk varian kemasan.
Kapolres Bima Kota AKBP Henry Novika Chandra meminta Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima untuk serius menyikapi pedagang yang terus berulah.
Baca juga: Daftar Harga Terbaru Minyak Goreng: Mulai dari Bimoli, Filma, hingga Sania
Baca juga: Pasokan Minyak Goreng Kemasan Jadi Melimpah Setelah Harganya Mahal Lagi
"Tolong untuk Diskoperindag, yang dagang paket-paket minyak goreng dengan sembako lain itu ditindak," kata Henry.
Dalam sidak ini, Kapolres juga mengatakan jika stok minyak goreng banyak di pasar tradisional.
Hanya saja, kata Henry, harga minyak goreng masih mahal dan berbeda pada beberapa merek.
"Yang penting, minyak goreng saat ini stoknya banyak," tegasnya.
Saat Sidak, sejumlah pengunjung pasar sempat curhat ke Kapolres soal harga minyak yang mahal.
Curhatan warga ini langsung direspon dan Kapolres memastikan, soal stok saat ini aman hingga Ramadan mendatang.
Sebagian emak-emak juga mendapat minyak goreng curah yang dibagikan Kapolres langsung.
Henry berharap masyarakat Kota Bima tidak latah berburu minyak goreng karena stoknya sama sekali tidak langka.
"Jangan panic buying, beli sekedar untuk keperluan sehari-hari," pungkasnya.
Sementara itu, Kadis Koperindag Kota Bima A Haris mengaku telah mengeluarkan peringatan pada dua ritel di Kota Bima yang menjual minyak goreng dengan sistem paket.
"Peringatan sudah kami keluarkan dan atas permintaan Kapolres akan kami pantau dan awasi lagi, jika masih ada temuan," tegasnya.
Sejauh ini, kata Haris, penjual nakal yang memaketkan minyak goreng dengan sembako lain baru ditemukan di ritel-ritel.
Sedangkan di pasar tradisional, belum ditemukan.
(*)