Berita Dompu

Dituding Jadi Penyebab Harga Gabah Dompu Anjlok, Bulog: Gudang Kami Penuh

Harga gabah di Kabupaten Dompu anjlok hingga menyentuh angka Rp 3.200 per kilogram. Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Bima dituding jadi penyebab.

Penulis: Atina | Editor: Sirtupillaili
TribunLombok.com/Sirtupillaili
Seorang buruh tani di Nusa Tenggara Barat mengangkat padi yang hendak dipanen. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, DOMPU - Harga gabah di Kabupaten Dompu anjlok hingga menyentuh angka Rp 3.200 per kilogram.

Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Bima dituding menjadi penyebab anjloknya harga gabah ini.

Hal ini terungkap saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) DPRD Dompu bersama Dinas Pertanian Kabupaten Dompu dan Bulog Cabang Bima, Senin 14 Marat 2022.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu Muhammad Syahroni menegaskan, sesuai Permendag, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering panen harusnya Rp 4.200.

Untuk menstabilkan harga pemerintah mengamanatkan ke Bulog.

Namun saat aturan ini dibutuhkan, Bulog sebagai lembaga yang diamanatkan pemerintah justru bergeming.

Alasannya, gudang Bulog Cabang Bima di tiga daerah wilayah kerja Bulog Cabang Bima penuh.

Baca juga: Dirut Bulog Budi Waseso Pastikan Stok Beras dan Daging Mencukupi Kebutuhan Masyarakat

Sehingga, proses penyerapan menjadi alasan tidak bergeraknya penyerapan gabah petani.

Terkait ini, Pimpinan Cabang Bulog Bima Wilya Fatayani membenarkan, gudang Bulog di tiga wilayah kerjanya penuh.

Selain itu, juga belum ada perintah dari Bulog pusat.

Baca juga: Bupati Dompu Bagi-Bagi Tiket MotoGP Gratis untuk Nakes

Bahkan, perjanjian kerja dengan 3 mitra Bulog di Kabupaten Dompu belum diperbarui.

"Kami juga masih berharap 3 mitra ini, mau menyimpan gabahnya di gudang masing-masing dulu, meski nantinya dalam bentuk beras tetap dikirim ke kami," katanya.

RDPU yang digelar dengan mengundang Gapoktan ini, menghasilkan 4 poin.

Selain mendesak Bulog membuka keran penyerapan gabah, juga merekomendasikan pengusaha beras luar Dompu untuk masuk ke Dompu.

Ini dilakukan agar ada persaingan harga sehingga harga pembelian di tingkat petani terdongkrak.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved