Konflik Rusia vs Ukraina
Kisah Kasih di Tengah Perang, Tentara Ukraina Lamar Kekasihnya di Pos Pemeriksaan
Setelah menyadari apa yang sedang terjadi, si gadis itu tampak tercengang dan berteriak kegirangan.
TRIBUNLOMBOK.COM- Kisah kasih di tengah perang yang berkecamuk datang dari Ukraina.
Dalam video trending, seorang tentara Ukraina tampak melamar kekasihnya setelah menghentikan mobil di sebuah pos pemeriksaan.
Pada tanggal 7 Maret 2022, video viral itu diposting ke Twitter, mendapat banyak likes serta komentar.
Baca juga: Sanksi Barat Memaksa Orang Orang Kaya Rusia Melirik Dubai, Uang Mereka Lebih Aman di Sana
Baca juga: Dubes Lyudmila Vorobieva: Rusia Inginkan Ukraina Menjadi Tetangga yang Baik
The Hans India melaporkan, kala itu para tentara Ukraina tampak menghentikan mobil dan memeriksa penumpang untuk dokumen dan bukti.
Seorang tentara Ukraina mendadak berlutut di samping pacarnya dan merentangkan lengan di depannya sambil membawa cincin.
Setelah menyadari apa yang sedang terjadi, si gadis itu tampak tercengang dan berteriak kegirangan.
Tak lama kemudian, prajurit itu memasangkan cincin di jari sang kekasih.
Semua orang di sana lantas merayakan dan mengabadikan momen ajaib dari pasangan yang berpelukan itu.
Pembawa acara CBS Miami, Kendis Gibson, mengunggah video tersebut di Twitter. Video trending ini telah menerima lebih dari 1,2 juta tampilan di media sosial.
Beberapa komentar dari netizen yang berharap pasangan ini nantinya baik-baik saja.
Relawan dari Timur Tengah
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat 11 Maret 2022 mengizinkan 16.000 relawan dari Timur Tengah dikerahkan bersama pemberontak yang didukung Rusia untuk berperang di Ukraina.
Langkah tersebut memungkinkan Rusia untuk mengerahkan tentara bayaran andal dari konflik seperti Suriah tanpa risiko tambahan korban militer Rusia.
Pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan, ada 16.000 relawan di Timur Tengah yang siap datang untuk bertempur bersama pasukan yang didukung Rusia di wilayah Donbass yang memisahkan diri di Ukraina timur.
"Jika Anda melihat bahwa ada orang-orang yang ingin atas kemauan mereka sendiri, bukan karena uang, untuk datang membantu orang-orang yang tinggal di Donbass, maka kita perlu memberi mereka apa yang mereka inginkan dan membantu mereka sampai ke zona konflik," kata Putin di Kremlin, dikutip dari Reuters.