Wawancara Khusus

Duta Besar Ukraina: Doa Saya Semoga Perang Tidak Berlanjut

Saya harus menegaskan bahwa perang tidak dibenarkan. Tidak ada yang membenarkan hal tersebut apa pun alasannya.

Editor: Dion DB Putra
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin saat wawancara khusus dengan Tribun Network di kantor Kedubes Ukraina, Jakarta Selatan, Kamis (3/3/2022). 

Peperangan ini akan berpengaruh terhadap perekonomian kita yang akan semakin buruk.

Namun, kami membayar harga. Kami membayar harga untuk masa depan anak-anak kami, dan kami membayar harga untuk perdamaian dan stabilitas dunia.

Harapan kami tidak ada perang dunia ketiga ini karena ini akan menjadi bencana skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan tentu saja, kami tidak pernah ingin hal itu terjadi.

Menurut Anda apakah perang ini akan berkepanjangan atau segera berakhir?

Doa saya peperangan ini tidak berlanjut. Siapa pun tidak ingin hal ini bahkan terjadi. Tetapi jika ada seorang diktator yang memegang senjata nuklir di tangannya dengan mengancam akan menggunakan senjata itu.

Kami memahami bahwa sesuatu mungkin tidak dapat diprediksi. Kami memahami ini, tetapi ini bukan tentang Ukraina.

Itu sebabnya kami menginginkan Rusia menerima lebih banyak tekanan. Rusia adalah negara bagi rakyat Rusia dan juga untuk bisnis dari militer.

Kami ingin mereka memahami bahwa ini tidak benar. Kita harus segera menghentikan ini dan menyelesaikan pembicaraan tentang senjata nuklir dan hal-hal seperti ini.

Ibu dari para prajurit yang mati di medan perang mana yang ingin anaknya mati. Mereka tidak menginginkan itu. Jadi tidak ada satu pun orang yang menginginkan perang ini. Kecuali satu orang, Anda tahu namanya.

Persoalannya juga untuk menggunakan sistem nuklir bukan suatu hal yang mudah seperti kita lihat di film. Karena saya pernah mengunjungi museum nuklir yang mana harus melewati prosedur ketat.

Bagaimana kondisi Duta Besar Indonesia di Ukraina dan keluarga Anda di Ukraina?

Saya tidak mengetahui pasti. Tetapi yang saya tahu dia (Dubes Indonesia) tinggal di suatu kota kecil dekat dengan Kiev.

Mereka mengatakan baik-baik saja dan mendengar ledakan berkali-kali, suatu rudal yang menghantam bangunan.

Keluarga saya juga tinggal tidak jauh dari sana. Putri saya terkena radang paru-paru dan anak saya terkena flu.

Ya dan mereka tidak dapat membeli obat-obatan karena rantai logistik terputus. Tetapi mereka tidak panik.

Saya juga memiliki ibu yang sudah berusia 73 tahun. Sekarang kondisi menjadi sulit untuk pindah karena kami memiliki kucing dan anjing dan segalanya. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Simak wawancara khusus lainnya di sini

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved