Berita Sumbawa
Cerita Toko Oleh-Oleh Dekat Istana Dalam Loka Sumbawa, Usaha Melejit Setelah Manfaatkan Medsos
Gaswa didirikan Jaka Saputra pada 2016 dengan modal 10 juta. Saat ini ia mampu mendapatkan keuntungan hingga 30 juta setiap bulannya.
Penulis: Galan Rezki Waskita | Editor: Sirtupillaili
lihat foto
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Galan Rezki Waskita
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Jaka Saputra adalah lelaki kelahiran 1991 yang merintis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Galeri Samawa (Gaswa).
Toko oleh-oleh khas Sumbawa ini didirikan pada tahun 2016.
Bermodalkan Rp 10 juta, Jaka menjalankan usaha ini seorang diri dengan bekal pengetahuan di pekerjaan sebelumnya.
Jaka pernah bekerja di Koperasi Serba Usaha (KSU) pada bidang pemberdayaan dan pembiayaan UMKM.
Ia tergerak menjalankan usaha mandiri karena tempat tinggal berada tepat di samping Istana Dalam Loka.
"Kalau Istana Dalam Loka endak di sini, mungkin saya ndak kepikiran bikin Gaswa," kata Jaka, pada TribunLombok.com, Selasa, 8 Maret 2022.
Lelaki 31 tahun itu menyebut letak tokonya strategis karena banyak dikunjungi orang.
Kebetulan, tepat di belakang toko itulah kediaman Keluarga Jaka.
Baca juga: Produk UMKM Sumbawa Rambah Pasar Nasional, Toko Gaswa Bisa Raup Omzet Rp 30 Juta Per Bulan
Baca juga: Aktivitas Warga dan Alam Desa Disiapkan Jadi Alternatif Kunjungan Tamu MXGP di Sumbawa
Meski memiliki latarbelakang pendidikan keguruan. Ia selalu berkeinginan berwirausaha sambil mengajar.
Dalam menjalankan toko oleh-oleh ini, Jaka sempat mengalami kesulitan mengenalkan produk pada masyarakat.
Setelah memanfaatkan sosial media Facebook, pembeli mulai melirik dagangannya.
Ia mengaku produk Gaswa sudah tersebar hingga Papua bahkan Sumatra.
Menariknya, justru pembeli dari luar daerah yang menempati persentase tertinggi konsumen produk Gaswa.
Madu Sumbawa, Susu Kuda, dan Permen Susu adalah produk yang paling banyak diminati.
