MXGP Samota 2022

Aktivitas Warga dan Alam Desa Disiapkan Jadi Alternatif Kunjungan Tamu MXGP di Sumbawa

Menjelang ajang Motor Cross Grand Prix (MXGP) Sumbawa, Juni 2022, pengembangan pariwisata di Sumbawa mulai digenjot. Potensi desa akan dimaksimalkan.

Penulis: Galan Rezki Waskita | Editor: Sirtupillaili
Tribunnews.com
Seorang turis asing mencoba menjadi joki Barapan Kebo yang diselenggarakan di Moyo Sumbawa, guna menyambut pembukaan Festival Moyo Sumbawa tahun 2018 lalu. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Galan Rezki Waskita

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Menjelang ajang Motor Cross Grand Prix (MXGP) di Sumbawa, Juni 2022, pengembangan pariwisata mulai digenjot.

Upaya ini termasuk menjadikan desa wisata sebagai alternatif kunjungan bagi pelancong yang akan datang.

Terlebih MXGP adalah kompetisi motor cross nomor wahid di dunia.

Kejuaraan ini berada di bawah naungan FIM atau Federation Internationale de Motocyclisme. Sama seperti MotoGP.

Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sumbawa Muhammad Irfan menyebutkan, aktivitas masyarakat bisa menjadi pemandangan yang unik di mata wisatawan.

Pernyataan ini disampaikan kepada Tribunlombok.com saat ditanya terkait wisata berbasis desa.

Baca juga: Ini Rute Menuju Wisata Air Terjun Ai Beling di Sumbawa

Baca juga: MXGP Samota Akan Diramaikan Barapan Kebo, Atraksi Budaya Sumbawa untuk Hibur Penonton

Menurut lelaki yang kerap disapa Epun itu, aktivitas masyarakat menawarkan pengalaman berbeda bagi pengunjung.

Ia mencontohkan pada Desa Batu Dulang yang notabene berada di dataran tinggi Sumbawa.

Sebagai daerah penghasil kopi, baik dari memetik sampai menyangrai, aktivitas ini akan menjadi sesuatu yang unik.

"Apa lagi kalau wisatawannya ikut menyangrai kopi kan? Wah itu akan menjadi pengalaman yang menarik," kata Epun.

Pada sisi yang berbeda, ia juga mengakui akses seperti jalan menuju desa wisata masih belum baik.

Baca juga: Diskoperindag Sumbawa Atur Skema UMKM Saat Event MXGP, UMKM Luar Daerah Akan Kebagian Tempat

Namun demikian, ia menyebut tidak menutup kemungkinan ada wisatawan yang juga suka dengan medan jalan yang berlumpur atau terjal.

"Itu kan luar biasa tingkat advanture-nya itu. Naik trail, naik kuda dan sebagainya," ujar Epun.

Ia menjelaskan, fenomena yang terjadi di Labuhan Jamu saat acara Sail Indonesia.

Wisatawan mancanegara sangat suka menyaksikan kegiatan masyarakat menjemur ikan.

Ia menyebut kondisi demikian harus mampu dibaca.

Untuk itu, daerah yang berjarak 30 menit dari lokasi MXGP itu akan disiapkan pentas kesenian khas Sumbawa.

Hal ini dilakukan mengingat desa itu berada di wilayah yang direncanakan sebagai homestay berbasis desa.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved