Wisata Lombok
Cerita Pedagang Sate Bulayak di Lombok Barat, Digigit Ular saat Awal Jualan di Pantai Kerandangan
Di kawasan inilah Sabri, atau biasa disapa Bobo, menjadi pedagang kaki lima sejak usianya sepuluh tahun pada tahun 1999
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Kawasan wisata Pantai Senggigi tak hanya menawarkan pemandangan ombak biru dan pasir putih.
Mulai banyak dikunjungi wisatawan sejak tahun 1990-an, Senggigi juga dipenuhi pedagang kerajinan lokal hingga berbagai aneka kuliner.
Termasuk di Pantai Kerandangan di Jalan Raya Senggigi, Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat.
Di kawasan inilah Sabri, atau biasa disapa Bobo, menjadi pedagang kaki lima sejak usianya sepuluh tahun pada tahun 1999.
Baca juga: 4 Fakta Kawasan Wisata Suranadi, Sentra Kuliner Sate Bulayak Hingga Aksi Usil Monyet Curi Makanan
Baca juga: Apresiasi Pelanggan, Aruna Senggigi Resort & Convention Gelar “Top Production Award 2021”
Baca juga: 4 Hotel di Senggigi Ini Cocok Jadi Tempat Menginap saat Nonton MotoGP di Mandalika
Mulanya ia diangkat sebagai anak oleh warga asal Narmada, Lombok Barat yang berjualan Sate Bulayak di daerah tersebut.
Seiring waktu, karena orang yang merawatnya memutuskan berhenti berjualan, Bobo mulai mempelajari resep yang diberikan orangtuanya itu dan membuka sendiri sate bulayak buatannya.
Kini usianya sudah menginjak 30-an.
"Dulu sempat jual mainan sambil bantu-bantu ayah angkat saya, tapi karena beliau mulai sakit-sakitan, akhirnya saya yang teruskan bulayaknya," kenangnya, Minggu (6/3/2022).
Lokasi Bobo berjualan berjarak 25 menit dari pusat Kota Mataram.
Ia memarkir gerobak kaki limanya di tepi jalan sebelum pintu masuk Pantai Kerandangan 1.
Mulai dari jam 4 sore sampai 11 malam di hari biasa.
Dan pukul 10 pagi sampai 11 malam di hari Minggu.
Bobo berjualan sendiri, sebab istrinya bertugas merawat kedua anaknya di rumah.
"Dulu sebelum fasilitas di sini lengkap, saya pernah digigit ular pas jualan, kan banyak belukar," ceritanya.