Kisah Bocah 5 Tahun Penderita Kanker di Lombok Timur, Orang Tua Mulai Kesulitan Biayai Pengobatan
Juandi Risky Aditya, bosah 5 tahun asal Desa Sakra, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur menderita penyakit kanker. Orang tuanya kesulitan biaya
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Masa kecil yang seharusnya penuh keceriaan, bermain bersama teman-teman, tak bisa dirasakan Juandi Risky Aditya (5), asal Desa Sakra, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur.
Di usianya yang masih anak-anak, dia harus berjuang melawan penyakit kelenjar getah bening di lehernya.
Walau dalam keadaan sakit, dia tetap terlihat semangat menjalani kesehariannya.
Namun geraknya tetap terganggu karena benjolan akibat penyakitnya semakin besar di pundak, leher, sampai ke pipi, bahkan telinganya.
Aminah ibu dari Aditya menceritakan, bagaimana awal mula penyakit itu menjangkiti anaknya.
"Juandi Rizki menderita penyakit ini sejak usia 3 tahun, selama ini ia juga telah menjalani pengobatan rawat jalan di RSUD Provinsi NTB di Mataram," ungkap Aminah, pada TribunLombok.com, Sabtu, 5 Maret 2022.
Baca juga: Bocah 12 Tahun di Bima Tewas Digigit Anjing, Diduga Terinfeksi Virus Rabies
Baca juga: Detik-detik Kereta Kelinci Hilang Kendali Tewaskan 2 Penumpang, Termasuk Bocah 7 Tahun di Madiun
Kondisi ekonomi keluarga yang kurang mampu kerap menjadi kendala pengobatan.
Ayahnya, Rudi Suwandi sehari-hari bekerja sebagai kuli panggul di Pasar dekat rumahnya, Pasar Pegondang, Desa Sakra, Kecamatan Sakra.
Sedangkan ibunya bekerja di rumah, sebagai ibu rumah tangga.
Lebih lanjut, aminah bercerita mengenai awal mula penyakit anaknya ini.
"Awal penyakitnya ini setelah ia sunat di umur 2 tahun, kemudian muncul benjolan," tuturnya
"Setelahnya kita bawa ke RSUD Selong dan harus dirujuk ke RS provinsi," sambungnya.
Dalam proses perobatan Aminah hanya mengandalkan BPJS Kesehatan yang dimiliki.
Pendapatan suaminya yang sehari hanya dapat Rp 20 ribu menjadi satu-satunya andalan sebagai ongkos bolak dari Sakra ke RSUD Provinsi NTB.
Aminah sangat membutuhkan uluran tangan-tangan para demawan.
Demi menyelamatkan anaknya itu, dia sempat menulis di situs jejaring sosial, facebook, yang berisi permintaan dukungan untuk anaknya Juandi Risky Aditya.
"Saya tidak tahu lagi meski ke mana. Kasihan anak saya," ucapnya dengan muka layu.
(*)