Konflik Rusia vs Ukraina

China Terimbas Konflik Rusia dan Ukraina, Program Modernisasi Militer Mereka Terganggu

Ukraina frustrasi karena hubungan Beijing yang terus mesra dengan Mokswa serta ketidakpastian atas bentuk ekonomi dapat mengancam hubungan

Editor: Dion DB Putra
Xinhua via KOMPAS.COM
Kapal induk pertama AL China, Liaoning. Konflik Rusia vs Ukraina mengganggu program modernisasi militer China. 

Mesin-mesin tersebut sekarang diproduksi China di bawah lisensi dan mungkin juga telah diadaptasi dan ditingkatkan untuk kapal yang lebih modern.

Teknologi yang diperoleh teknisi dan insinyur militer China memungkinkan pertumbuhan desain dan kemampuan manufaktur asli negara itu sendiri.

Oleh karena perkembangan itu, China sebenarnya tidak terlalu bergantung pada Ukraina daripada tahun-tahun sebelumnya.

"China sangat bergantung pada teknologi Ukraina pada 1990-an dan awal 2000-an. Tetapi itu semakin berkurang, terutama karena China telah mengembangkan kemampuan desain dan manufakturnya sendiri," kata Siemon Wezeman, peneliti transfer senjata senior di SIPRI.

"Mungkin masih ada beberapa teknologi yang diincar China, terutama yang terkait dengan kedirgantaraan dan rudal. Dan mereka (Ukraina) memiliki kualitas dan mutakhir," kata Wezeman kepada Reuters.

Meski Rusia tetap menjadi sumber teknologi militer terpenting China, Ukraina telah menyediakan beberapa item yang mungkin enggan atau lambat diberikan oleh Moskwa.

Di era Uni Soviet, Ukraina berperan sebagai pusat pembuatan kapal militer dan kedirgantaraan.

"Dugaan saya adalah, Ukraina selama beberapa tahun mengisi ceruk penting bagi China, karena mungkin lebih mudah untuk mendapatkan produk dan teknologi tertentu yang mungkin kurang diminati oleh Rusia untuk menjualnya," kata konsultan strategis yang berbasis di Singapura, Alexander Neill.

Namun, lanjut Neill, desain dan kapasitas manufaktur asli China telah meningkat dan sebagian besar Ukraina mungkin telah memenuhi tujuannya.

Keterlibatan AS yang semakin intensif di Ukraina pascaperang juga dapat memperumit perdagangan.

Respons Insiden Nuklir

Sementara itu, Menteri Energi AS Jennifer Granholm mencuit pada Kamis (3/3/2022) malam bahwa dia berbicara dengan menteri energi Ukraina tentang situasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.

Dilansir CNN, menurut Granholm, AS sejauh ini telah mengaktifkan Tim Respons Insiden Nuklir dan sedang memantau situasi bersama dengan Departemen Pertahanan, Komisi Pengaturan Nuklir AS dan Gedung Putin.

Tingkat radiasi masih dilaporkan normal. "Kami tidak melihat pembacaan radiasi yang meningkat di dekat fasilitas. Reaktor pembangkit dilindungi oleh struktur penahan yang kuat dan reaktor dimatikan dengan aman," katanya.

"Operasi militer Rusia di dekat pabrik itu ceroboh dan harus dihentikan," tambahnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved