Kasus DBD di Kota Mataram Alami Penurunan, Warga Diminta Tetap Waspada
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) untuk wilayah Kota Mataram pada Februari mengalami penurunan 26 kasus dari awal Januari lalu mencapai 65 kasus
Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) untuk wilayah Kota Mataram pada Februari mengalami penurunan 26 kasus dari awal Januari lalu mencapai 65 kasus.
Carnoto, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Mataram, berharap tren DBD di Kota Mataram akan terus menurun.
“Alhamdulillah kita sudah penurunan ya semoga terus terjadi penurunan ini,” kata Carnoto saat dihubungi Tribunlombok.com, Senin (28/2/2022).
Sebelumya kasus DBD di Kota Mataram mengalami peningkatan pada Januari hingga satu pasien dinyatakan meninggal.
Baca juga: Vaksinasi Booster Gratis di Lombok Epicentrum Mall, Polresta Mataram Targetkan 1000 Dosis
Meskipun mengalami penurunan namun Carnoto meminta warga Kota Mataram tetap waspada dengan kasus DBD ini.
Dirinya menyebutkan hingga April 2022 tren kasus Demam Berdarah ini akan mengalami pasang surut.
Hal ini berhubungan dengan cuaca di mana pada Januari hingga April tengah memasuki musim pancaroba.
Carnoto menilai kondisi cuaca yang tidak menentu saat pancaroba ini menjadi saat yang tepat bagi nyamuk untuk berkembang biak.
Baca juga: Anggaran Sewa Asrama Dihentikan, Mahasiswa KSB Kecewa: Pemda Tidak Konsisten
Selain itu, saat cuaca berada di antara musim kemarau dan musim penghujan mengakibatkan kelembapan suhu udara yang tinggi dapat menjadikan nyamuk penyebab DBD yakni aides aegypti mudah untuk bersarang.
Jentik-jentik nyamuk yang muncul saat musim kemarau akan bertahan kemudian menetas pada musim penghujan.
“Hari ini hujan terus besok itu panas kan ndak tahu itu genangan ada di mana, nah itu jadi tempat paling bagus untuk nyamuk berkembang,” jelasnya.
(*)