Dikbudpora Sebut Masih Ada Puluhan Sekolah Ambruk di Kabupaten Bima
Dinas Pendidikan, Budaya dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Bima, menyebut masih ada puluhan sekolah lain yang ambruk selain SMP 12 Satap Langgudu.
Penulis: Atina | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Dinas Pendidikan, Budaya dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Bima, menyebut masih ada puluhan sekolah lain yang ambruk selain SMP 12 Satap Langgudu.
"Sebenarnya, masih ada sekitar sepuluhan sekolah yang rusak dan ambruk di Kabupaten Bima ini," ungkapnya, ketika dikonfirmasi TribunLombok.com, Rabu (23/2/2022).
Namun katanya, sekolah-sekolah yang disebutkannya itu sudah dalam perencanaan perbaikan karena sudah didata.
"Seperti SMP yang di Desa Kananta itu, sedang diperbaiki," kata Asraruddin.
Sedangkan untuk kondisi SMP 12 Satap Langgudu Kabupaten Bima, Asraruddin mengaku belum mengetahui apakah sekolah sudah melaporkannya ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik) atau tidak.
Baca juga: Orang Tua Tidak Setuju, Ribuan Siswa Madrasah di Bima Belum Divaksin
Baca juga: Pohon Pisang yang Ditanam Warga Dicabut Pemerintah Kelurahan Penatoi Kota Bima
Baca juga: Cerita Jenderal Dudung Mengorek Isi Kantong Pak Tani di Lombok Tengah, Ternyata Ini Isinya
Karena jelasnya, semua persoalan sekolah, baik fasilitas maupun hal lain bisa dikirim melalui Dapodik.
Dalam Dapodik, sudah terkoneksi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Artinya, semua tuntutan sekolah di daerah akan diakomodir. Tergantung tingkat kerusakannya.
"Bisa juga mereka tidak input data kerusakan di Dapodik, makanya tidak dapat bantuan dana dari Kemendikbud," kata pria yang akrab disapa David ini.
Sekretaris ini juga menyatakan, jika perbaikan mengandalkan kantong Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) maka tidak cukup.
Karena anggaran dua tahun terakhir sudah direfocusing untuk penanganan pandemi Covid-19.
(*)