Sultan Muhammad Salahuddin Diusulkan jadi Pahlawan Nasional, Ini Kata Budayawan 

Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah melalui Pemprov NTB secara resmi, mengusulkan lagi nama Sultan Muhammad Salahuddin sebagai pahlawan nasional.

Penulis: Atina | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
ISTIMEWA
Sultan Muhammad Salahuddin, menggunakan baju kebesarannya. 

"Nurul Mubin yang disunting sultan diterbitkan oleh penerbit Syamsiah Solo pada tahun 1932," jelas Alan. 

Alan juga menyebut, jika Sultan Muhammad Salahuddin seorang pemimpin visioner. 

Baca juga: Mangge Tutu, Makanan Nikmat Khas Bima yang Selalu Dirindukan

Masa kepemimpinannya kata Alan, masa pergerakan kemerdekaan.

Dimana dinamika perjuangan mewarnai kehidupan masyarakat Bima.

Berbagai organisasi perjuangan tumbuh bagai jamur di musim hujan.

Sultan saat itu sebutnya, memfasilitasi dan mendukung berbagai organisasi pergerakan kemerdekaan.

Sultan juga memberikan otonomi dan memberikan peluang sebesar besarnya, kepada rakyat Dompu untuk melepaskan diri dari Bima. 

Sehingga pada September 1947, Tajul Arifin Sirajuddin dinobatkan menjadi Sultan Dompu. 

Dalam catatan sejarah, Sultan Muhammad Salahuddin merupakan pendiri Nahdatul Ulama. 

Tokoh NU Syekh Hasan Syechab, salah satu pengurus Hoofd Bestuur Nahdatuel Oelama dari Batavia, berkunjung ke Bima pada tahun 1936.

Sultan Muhammad Salahuddin saat itu, didaulat menjadi ketua NU. Bersama Hasan Sychab dan zultan mendirikan Darul Ulum Bima. 

Alan Malingi juga mengungkap, Kerajaan Bima dulu sudah memedulikan soal kesetaraan gender dan itu dipelopori oleh Sultan Muhammad Salahuddin. 

Alan menyebut, pada tahun 1922 Sultan mendirikan Sekolah Kejuruan Wanita di Raba.

Sekolah ini dikenal dengan Kopschool.

Sultan juga merespon dan mendukung berdirinya salah satu organisasi perempuan di Bima pada tahun 1949 yang bernama Rukun Wanita.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved