MXGP Samota 2022
Banyak Potensi Budaya Sumbawa yang Tak Terbaca, Eksistensinya Perlu Ditingkatkan Jelang MXGP
Asisten 3 Setda Sumbawa Iskandar menyebut potensi budaya di Sumbawa masih belum terbaca.
Penulis: Galan Rezki Waskita | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Galan Rezki Waskita
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Asisten 3 Setda Sumbawa Iskandar menyebut potensi budaya di Sumbawa masih belum terbaca.
Lelaki yang kerap disapa Ande itu menyatakan inilah penyebab masyarakat tidak memiliki pendapatan dari produk budaya.
Ia kemudian memberikan contoh inovasi produk.
"Masker motif Kre' Alang (kain adat Sumbawa) misalnya, kita tidak baca, makanya tidak ada income," jelas Ande (19/2/2022) di Desa Poto dalam acara Malam Festival Sadeka Ponan.
Pernyataan ini disampaikan Ande berkenan dengan rencana gelaran kejuaraan dunia motocross MXGP Sumbawa.
Desa Poto adalah satu di antara lokasi terdekat dari wilayah rencana MXGP digelar.
Baca juga: Inovasi Warisan Nilai Budaya Masyarakat Desa Poto sebagai Dukungan MXGP Sumbawa
Terlebih desa ini telah ditetapkan sebagai desa pemajuan kebudayaan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Pemdes pikirkan ini karena di sini ada kearifan lokal," tegas Ande.
Lebih jauh ia meminta agar masyarakat secara keseluruhan mendukung lestarinya kesenian tradisional.
Ia menganggap jika dukungan masyarakat tidak ada, maka apa yang diusahakan akan sia-sia.
"Desa pemajuan kebudayaan dapat dibuktikan dengan eksisnya seniman-seniman budaya lokal," tambah Ande.
Baca juga: Dandim 1607/Sumbawa Letkol Arh Haris Atmaja Dinata Meninggal Dunia
Baca juga: Jalan Bypass Lingkar Utara Sumbawa Jadi Jalur Aliran Air
Ia berharap baik pagelaran seni maupun hasil inovasi dari UMKM dapat menjadi penghilang kejenuhan pengunjung MXGP nantinya.
Namun Lelaki yang sekaligus Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Sumbawa itu juga berterimakasih pada Pemerintah Kecamatan dan Desa.
Apresiasi diberikan Ande karena malam Festival Sadeka Ponan telah menjadi ruang kreatif bagi para pemuda untuk berkarya dan berbudaya.
(*)