3 Lokasi Favorit Warga Lombok Timur Berburu Nyale, Pantai Berpasir Putih Hingga Kawasan Konservasi
3 tempat ini merupakan pantai dengan pemandangan eksotis di tepian Samudera Hindia
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Tradisi Bau Nyale juga dilakukan warga Lombok Timur.
Khususnya yang tinggal di pesisir selatan pada puncak perayaan Festival Bau Nyale Senin (21/2/2022) dini hari.
Sejumlah warga Lombok Timur menyerbu 3 tempat favorit berburu Cacing Laut Nyale.
3 tempat ini merupakan pantai dengan pemandangan eksotis di tepian Samudera Hindia.
Pantai Kaliantan terletak di Dusun Kaliantan, Desa Seriwe, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur.
Baca juga: Begini Seluk-beluk Tradisi Peresean, Adu Ketangkasan yang Wajib Digelar Saat Festival Bau Nyale
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Hadiri Malam Puncak Festival Pesona Bau Nyale 2022 di Lombok Tengah
Pantai Kaliantan berada di bawah perbukitan dengan hamparan pasir bersih dan air lautnya berwarna biru segar.
Garis pantai di sini juga cukup panjang, sekitar 7 kilometer.
Pantai indah ini juga menjadi tempat favorit warga Lombok Timur untuk mengadakan acara adat Bau Nyale.
Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Lombok Timur.
Jadi, jika Anda berkunjung ke pantai Kaliantan maka Anda juga bisa sekalian mampir untuk menikmati acara adat Bau Nyale.
Kawasan Pantai Tanjung Perak merupakan satu diantara destinasi wisata alam yang terdapat di kawasan pantai yang terletak paling ujung Selatan Lombok Timur.
Pantai ini masih berada dalam wilayah Kecamatan Jerowaru.
Pantai Tanjung Perak dijadikan alternatif warga Lombok Timur yang ingin menikmati acara adat Bau Nyale.

Tanjung Beloam lebih dikenal sebagai wilayah konservasi penyu dengan habitatnya yang berada di sepanjang garis pantai yang memanjang dari ujung selatan sampai ujung utara.
Selain untuk konservasi penyu, Pantai Tanjung Bloam sering dijadikan tempat berburu Nyale jika sudah tiba acara adat untuk Bau Nyale di Lombok Timur.
Untuk menikmati acara adat Bau Nyale di Tanjung Beloam, warga harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari pihak Jeeva Beloam Beach Camp untuk akses masuknya.
Bau Nyale sendiri merupakan upacara budaya khas masyarakat Lombok.
Dalam bahasa Lombok, kata Bau artinya menangkap, sedangkan Nyale merupakan hewan sejenis cacing laut.
Hewan laut ini unik karena hanya ada setahun sekali dan muncul di sepanjang pesisir selatan pulau Lombok.
Nyale dapat muncul pada sekitar hari ke 19-20 bulan kesepuluh dan kesebelas awal tahun Penanggalan Sasak.
(*)