Ingin Bau Nyale? Siapkan Alat-alat Ini Agar Hasil yang Didapatkan Melimpah Ruah

Tradisi bau nyale menjadi gelaran yang wajib dilakukan oleh masyarakat suku Sasak Lombok setiap tahunnya.

Penulis: Sinto | Editor: Lalu Helmi
(Tribunlombokcom/Sinto)
Masyarakat Suku Sasak Lombok saat turun mencari nyale hari ini Sabtu, (19/2/2022). Mereka biasanya mendapatkan banyak nyale air karena nyale hijau atau nyale paling bagus muncul pada malam puncak bau nyale yaitu tanggal 20-21 Februari 2022. (Tribunlombokcom/Sinto) 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Tradisi bau nyale menjadi gelaran yang wajib dilakukan oleh masyarakat suku Sasak Lombok setiap tahunnya. 

Ribuan masyarakat suku Sasak Lombok akan turun tumpah ruah ke Pantai di Kawasan Mandalika, Lombok untuk menangkap cacing laut yang terkenal dengan rasa gurihnya. 

Tradisi bau nyale ini merupakan tradisi turun temurun nenek moyang masyarakat suku Sasak Lombok sejak zaman dahulu kala. 

Baca juga: Tradisi Bau Nyale di Lombok Timur Berlangsung Ricuh, 5 Pemuda Terluka

Baca juga: Ini Rangkaian Acara Puncak Bau Nyale 2022, dari Peresean Hingga Bepaosan

Mereka percaya jika Nyale yang keluar dari celah-celah bebatuan tersebut merupakan jelmaan dari Puteri Mandalika.

Puteri Raja Pulau Lombok yang sangat terkenal akan kecantikannya. 

Banyak pangeran di Pulau Lombok yang kemudian berperang satu sama lain untuk mempersunting Puteri Mandalika sebagai istrinya.

Untuk meredam terjadinya kekacauan Puteri Mandalika akhirnya terjun ke Sekitar Pantai Seger. 

Masyarakat suku Sasak Lombok percaya jika Nyale yang selama ini Keluar adalah jelmaan dari Puteri tersebut.

Dalam istilah suku Sasak bau berarti menangkap sedangkan Nyale berarti cacing laut. 

Oleh karenanya bau nyale merupakan aktivitas menangkap cacing laut yang dilakukan masyarakat suku Sasak Lombok pada malam dini hari. 

Mereka mulai turun ke laut pada pukul 03.30 WITA dan akan kembali ke daratan ketika matahari terbit dari arah timur.

Acara puncak bau nyale tahun ini digelar pada tanggal 20-21 Februari 2022. 

Penentuan bau nyale ini didasarkan pada Sangkep Warige atau musyawarah yang dilakukan oleh masyarakat suku Sasak untuk menentukan tanggal bau nyale. 

Pada Sangkep Warige ini biasanya dihadiri oleh para tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan berbagai pihak yang berkepentingan lainnya termasuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lombok Tengah (Disbudpar) selaku penyelenggara festival bau nyale.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved