Jembatan Putus di Kota Bima Tewaskan Seorang Pemuda, Dewan : Itu Kelalaian Negara
Meninggalnya pengguna jalan, seorang pemuda akibat jembatan putus di Jatibaru Timur Kota Bima disorot anggota dewan setempat.
Penulis: Atina | Editor: Lalu Helmi
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Meninggalnya pengguna jalan, seorang pemuda akibat jembatan putus di Jatibaru Timur Kota Bima disorot anggota dewan setempat.
Syamsuddin Mahmud, Ketua Fraksi PAN menyebut, kecelakaan tunggal tersebut bentuk kelalaian negara.
Menurut anggota dewan Dapil Asakota ini, jembatan yang putus tersebut, sudah ada sejak 3 bulan lalu.
Baca juga: Pemuda Korban Jembatan Putus di Kota Bima Sempat Sampaikan Niatnya Akan Pergi Jauh
Baca juga: Tak Tahu Jembatan Putus, Seorang Pemuda di Kota Bima Tewas Terjatuh Bersama Motornya
Seharusnya, ada papan pemberitahuan, palang atau tanda lain yang dipasang oleh pemerintah sebagai peringatan.
"Jembatan itu mungkin urusan provinsi, karena kewenangan. Tapi soal peringatan jalan, itu pemerintah daerah. Khususnya dinas perhubungan harus bertanggungjawab," tegasnya.
Bahkan menurutnya, Pemerintah Kota Bima harus segera memberikan santunan kepada keluarga korban sebagai bentuk tanggung jawab.
Syamsuddin mengatakan, kejadian yang menimpa warga Rabangodu itu bisa saja terulang kembali.
Jika Pemerintah Kota Bima tidak segera bertindak, maka akan muncul korban lagi.
"Daerah sudah buatkan jalan alternatif di samping. Tapi peringatan untuk pengguna jalan yang tidak hafal rute, gimana dong? Harus diantisipasi," kata kader partai berlambang sinar matahari ini.
Apalagi ungkap Syamsuddin, di wilayah Asakota terdapat beberapa jembatan lain yang juga menjadi akses warga Kabupaten Bima menuju ke Kota Bima.
Musim hujan saat ini, jembatan-jembatan tersebut sangat rentan.
"Apa antisipasinya? Jangan sampai, ada lagi jembatan yang putus karena kita sering sekali banjir, " tambahnya.
Kader PAN ini berharap, pemerintah provinsi segera merealisasikan perbaikan jembatan tersebut.
Sehingga, akses jalan bisa sepenuhnya dimanfaatkan oleh warga di Bima.
"Memang katanya Gubernur NTB Desember kemarin, akan cepat bagun. Tapi sampai sekarang, kami belum dengar kapan itu akan terealisasi," pungkas pria yang akrab disapa Syam ini.
(*)