Virus Corona
Cara dan Persiapan Isolasi Mandiri bagi Anak yang Terinfeksi Virus Covid-19, Apa Saja?
Kasus positif Covid-19 kini semakin meningkat, bukan hanya menyasar pada orang dewasa namun juga banyak menginfeksi anak-anak.
Penulis: Setyowati Indah Sugianto | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan wartawan TribunLombok.com, Setyowati Indah Sugianto
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Kasus positif Covid-19 kini semakin meningkat, bukan hanya menyasar pada orang dewasa namun juga banyak menginfeksi anak-anak.
Sebagai orangtua pasti tidak ingin buah hati sakit terutama sampai terinfeksi virus Covid-19.
Namun apabila anak sampai terinfeksi, sangat perlu pengawasan hingga tindakan cepat dari orangtua, termasuk melakukan isolasi mandiri.
Lantas bagaiman cara hingga persiapan isolasi mandiri untuk anak?
Dikutip TribunLombok.com dari corona.jakarta.go.id berikut cara, persiapan, hingga catatan-catatan penting terkait isolasi mandiri unutk anak yang terinfeksi Covid-19:
Baca juga: Nakes Terpapar Covid-19 Terus Bertambah, Sekda Bima Minta RSUD Tutup Sebagian Layanan di Poli
Baca juga: Bertambah Tiga Orang, Kini 20 Wartawan Peliput Tes Pramusim MotoGP Dinyatakan Positif Covid-19
Alat-Alat yang perlu disediakan di rumah:
- Termometer
- Oximeter, untuk mengukur saturasi oksigen dan frekuensi nadi.
Obat yang perlu disiapkan:
- Obat demam
- Vitamin C dengan aturan dosis:
1-3 tahun : maksimal 400mg/hari
4-8 tahun : 600mg/hari
9-13 tahun : maksimal 1200mg/hari
14-18 tahun : maksimal 1800mg/hari
- Vitamin D3 dengan aturan dosis:
<3 tahun : 400U/hari
Anak : 1000U/hari
Remaja : 2000U/hari
Remaja obesitas: 5000U/hari
- Zink dengan dosis 20mg/hari selama 14 hari
Protokol isolasi mandiri di rumah untuk anak:
- Periksa suhu tubuh anak tiap pagi dan sore
- Periksa saturasi oksigen dan frekuensi nadi
- Pantau laju napas pada anak. Laju napas menunjukkan tanda bahaya apabila:
Usia >2 bulan : ≥60 kali/menit
2-11 bulan : ≥50 kali/menit
1-5 tahun : ≥40 kali/menit
>5 tahun : ≥30 kali/menit
- Tetap di rumah
Gunakan masker dan pelindung mata bila memungkinkan saat berdekatan dengan anak.
Penggunaan masker dianjurkan untuk anak usia dua tahun ke atas atau yang sudah bisa memakai dan melepas masker sendiri.
Orang tua bisa memastikan masker digunakan dengan benar dan berikan “istirahat masker” untuk si kecil bila berada di ruangan sendiri atau ada jarak 2 meter dari orang lain.
Masker tidak perlu digunakan saat anak sedang tidur.
- Jaga jarak
- Cuci tangan
- Menerapkan etika batuk, yaitu dengan menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan atas bagian dalam
Kapan harus ke rumah sakit?
Bawa anak ke rumah sakit bila menunjukkan gejala-gejala berikut:
- Anak banyak tidur
- Napas cepat
- Ada cekungan di dada, hidung kembang kempis
- Saturasi oksigen kurang dari 95%
- Mata merah, ruam, leher bengkak
- Demam lebih dari tujuh hari
- Kejang
- Tidak bisa makan dan minum
- Mata cekung
- Buang air kecil berkurang
- Terjadi penurunan kesadaran

Sementara dilansir dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam Panduan bagi Keluarga dan Masyarakat Pencegahan dan Isolasi Mandiri Anak dan Remaja Dengan Covid19, berikut panduannya:
Perlu diketahui yang harus disiapkan untuk isolasi mandiri sebagai berikut:
1. Ruangan Isolasi Mandiri
• Ventilasi atau aliran udara dan pencahayaan baik
• Kamar mandi terpisah, jika tidak memungkinkan, lakukan disinfeksi rutin
• Alat mandi tersendiri
• Alat makan tersendiri
• Tempat tidur terpisah, diberi jarak minimal 2 meter dari pengasuh yang tidak terinfeksi
• Gunakan tempat sampah tertutup
• Fasilitas cuci tangan
• Masker dalam jumlah yang cukup
2. Alat Kesehatan
• Pengukur suhu tubuh (termometer)
• Pengukur saturasi oksigen (oximeter)
• Pengukur frekuensi nafas (jam)
3. Obat-Obatan
- OBAT DEMAM:
• Parasetamol
- MULTIVITAMIN
• Vitamin C
• Vitamin D3
• Zinc
Baca juga: Polres Lobar Distribusikan Ribuan Masker Gratis ke Masyarakat, Respons Atas 170 kasus Covid Per Hari
4. Pengasuh Saat Isolasi Mandiri
- Orang tua atau pengasuh negatif COVID-19 bisa mengasuh anak dengan memerhatikan protokol kesehatan.
- Disarankan orang tua atau pengasuh bukan kelompok lanjut usia/tidak memiliki komorbid.
- Jika ada anggota keluarga yang positif, maka dapat diisolasi bersama.
- Berikan dukungan psikologis pada anak
- Jika orang tua dan anak berbeda status COVID-19, disarankan berikan jarak tidur 2 meter di kasur terpisah.
- Orang tua atau pengasuh ikut isolasi dan disarankan untuk tidak berganti orang.
(*)