Sengketa Lahan KEK Mandalika, Pembina Laskar Sasak: Izinkan Kami Lakukan Pendekatan Kultural 

Ormas Laskar Sasak angkat bicara terkait sengketa tanah di kawasan KEK Mandalika. 

Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
TRIBUNLOMBOK.COM/PATAYATULWAHIDAH
Pembina Laskar Sasak, Ir H Wahyudi Adisiswanto saat ditemui di acara pisah sambut Kabinda NTB, Minggu (30/1/2022). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Ormas Laskar Sasak angkat bicara terkait sengketa tanah di kawasan KEK Mandalika. 

Pembina Laskar Sasak, Ir H Wahyudi Adisiswanto mengatakan dalam beberapa kesempatan Laskar Sasak telah turun menjadi yang terdepan dalam mengatasi persoalan sengketa lahan ini.

“Laskar Sasak dalam beberapa kali aksi kita ya, mereka di depan, laskar di depan,” kata Wahyudi saat ditemui dalam kegiatan Pisah Sambut Kabinda NTB, Minggu (30/1/2022).

Akan tetapi hingga ajang balap MotoGP akan berlangsung, persoalan sengketa lahan ini belum menemukan titik terang.

Pembina Laskar Sasak sekaligus Kepala Badan Intelijen (Kabinda) NTB ini coba menawarkan solusi agar persoalan ini dapat diselesaikan menggunakan pendekatan kultural.

Baca juga: Jelang MotoGP Mandalika, Siswa SMKN 4 Mataram Siap Jawab Tantangan Tenaga Kerja Bidang Pariwisata

Langkah ini perlu dipertimbangkan melihat adat di NTB yang masih dipegang kuat.

“Konteks lahan Mandalika, saya sudah sampaikan di beberapa pertemuan Kabinda bagaimana pendekatan kultural. Di sini adatnya kuat,” ujarnya.

Dalam penyelesaian persoalan ini, Laskar Sasak berharap agar pemerintah dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk melakukan pendekatan adat tersebut.

Namun, Wahyudi mengaku pemerintah dan pihaknya belum menemukan titik terang dalam konteks persepsi untuk menggunakan pendekatan adat ini.

Ia pun menyadari jika Laskar Sasak tidak dapat memaksa diri untuk menerapkan pendekatan adat dalam membantu penyelesaian persoalan ini.

Baca juga: TGB Tutup Muktamar ke-1 NWDI, Ajak Muktamirin Kokohkan NWDI

Baca juga: Masjid di Kota Bima ini Siapkan ATM Beras Bagi Jamaah Tidak Mampu

Bagaimana pun kewenangan tetap berada di tangan pemerintah pusat.

Hingga kini, pemerintah pusat belum memberikan respon terkait solusi yang ditawarkan oleh ormas ini.

“Belum ada respon, selama ini pusat kayanya sudah yakin dengan yang sudah dilakukan,” pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved