Kabar Artis
Perjuangan Denada Biayai Pengobatan Leukemia Anak, Uang di ATM Tersisa Rp 200 Ribu: Gak Cuma Sekali
Biaya hidup dan perawatan intensif yang tak murah di Singapura, membuat Denada harus rela menjual beberapa asetnya.
Sebab pekerjaannya ikut terdampak dengan adanya pandemi Covid-19 ini.
Saat itu kata Denada, ia sangat pusing mencari cara bagaimana mendapatkan uang untuk biaya pengobatan anaknya.
"Selama pandemi ini ada juga ketidakpastian karena aku tahu mesti ini mesti ini.
Apalagi beberapa waktu lalu aku tahu di mesti surgery.
Aku enggak tahu duitnya darimana nih, kita musti surgery (bedah).
Aku sudah tanya sebelumnya kira- kira berapa nurse. Oke dihitung, duit darimana gue," ucap Denada.
Baca juga: Tinggalkan Aisha di Singapura, Denada: Dia Bilang Pernah Nangis Sendiri Malam-malam karena Kangen
"Tapi itu mau gimana enggak ada yang aku pikirin saat itu, mau minta tolong sama siapa, kalau di sini (Indonesia) bisa ngemis-ngemis kerja.
Pada saat itu aku pulang, nangis aku.
Mungkin ada sebagian hatiku ada rasa aku tidak pernah lho berada di posisi seperti itu seumur hidupku.
Itu enggak mudah secara mental berada di situ," lanjutnya.
Namun, ia bersyukur Tuhan selalu memberikan keajaiban yang tak terduga untuk Denada bisa membiayai pengobatan anaknya.
"Tapi ya itu mbak pada hari itu harus bayar, ada mbak.
Oh nangis aku (sama Allah). Kadang-kadang kalau nangis itu aku enggak ngomong apa-apa, kalau lagi sujud enggak ngomong apa-apa.
Aku kan tahu, setiap aku sujud jarak aku dekat sama Allah. Jadi ketika aku sujud aku minta apa pun sama Allah, aku ucapkan apa yang aku harapkan, aku inginkan.
Setiap kali aku kadang enggak bisa ngomong, aku cuma nangis aja," tuturnya seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Ungkap Hal Tersedih dalam Hidupnya, Denada: Lihat Aisha Kesakitan Tapi Enggak Bisa Berbuat Apa-apa".
(Kompas TV/ Dian Nita)