Pesona Pantai Sire, Tempat Berlibur Artis hingga Jadi Lokasi Kemah Favorit
Pernah dikunjungi artis, kawasan yang dulunya dipenuhi sampah dan belukar tanaman ini kini disulap menjadi tempat wisata pantai dengan pasir putih.
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
“Dulu di sini seperti hutan, banyak sampah, banyak warga setempat buang sampahnya ke sini, pas pertama kali bersih-bersih kami sampai datangkan dua truk dump untuk angkut berton-ton sampah,” ujarnya.
Nada bicara perempuan itu meninggi tiap kali ombak berderu ke tepi pantai.
Kawasan Pantai Sire sendiri sudah menjadi milik PT Lombok Golf Kosaido, perusahaan golf yang berjarak sekitar tiga ratus meter di belakang garis pantai.
Melalui kesepakatan dengan pemilik perusahaan, keluarga Windy diberikan kewenangan untuk mengelola pantai Sire dengan syarat tetap menjaga kebersihan lingkungan.
Kebersihan lokasi wisata tersebut pun dirasakan sendiri oleh tim Tribunlombok.com saat mengunjungi lokasi.
Saat itu tidak terlihat satu pun pengunjung kecuali tim Tribunlombok.com.
Pantai berpasir putih dengan ombak tenang itu nyaris tak menunjukkan keberadaan sampah.
Suasana sepi membuat suara burung, sapi, dan ombak menjadi lebih nyaring.
“Sering orang kemah di sini, terakhir ada keluarga yang mendirikan dua puluh lima tenda untuk menginap selama sehari,” kata perempuan lulusan SMK itu.
Baca juga: Sinyal Kuat Marc Marquez Jajal Sirkuit Mandalika, Ini Jadwal Tes Pramusim MotoGP 2022
Baca juga: 8 Ketentuan Wajib Penonton MotoGP Mandalika: Vaksin Covid-19 Dosis Lengkap hingga Bawa Hasil Swab
Pengunjung yang ingin menginap tidak perlu membayar biaya sewa tempat, hanya jika ingin mendapatkan aliran listrik untuk menyalakan lampu dan mengisi daya handphone, barulah perlu membayar biaya sebesar Rp25 ribu.
Selain itu, pengunjung yang menginap wajib mematuhi syarat menjaga kebersihan dan tidak mengotori pasir dengan membuat api unggun.
“Boleh bikin api unggun, asal pasirnya dikeruk dulu, jadi apinya menyala dari lubang. Kalau begitu bisa lebih mudah dibersihkan,” tegas Windy.
Kendati selalu berusaha menjaga kebersihan, pada waktu-waktu tertentu, kiriman sampah kerap datang ke Pantai Sire.
Ketika musim hujan, air laut meluap, dan sampah-sampah yang dibuang sembarangan terbawa hanyut hingga sampai ke teluk di Pantai Sire.
“Paling banyak Februari tahun lalu. Mulai sampah plastik, pelampung, sampai koper tiba-tiba terdampar. Mana mungkin itu dari sini, paling dekat dari Sira ya Gili (maksudnya Gili Terawangan) kemungkinan,” keluhnya.