Wisata di NTB

Ketak Nusantara, Kerajinan Lombok yang Melanggang ke Jepang, Produknya Diborong Presiden Jokowi

Pemasarannya sudah menyentuh pasar internasional membuat kerajinan Ketak membuka peluang lapangan pekerjaan

Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBYAN ABEL RAMDHON
Dian Eka Purnama Sari Pemilik Ketak Nusantara sedang membawa bahan ketak yang sudah dikeringkan dan menyelempangkan dua buah hasil kerajinannya, di depan ladang belakang rumahnya di Lingsar, Lombok Barat, Kamis (27/1/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robbyan Abel Ramdhon

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Fesyen berupa tas berbahan dasar kerajinan Ketak Lombok sudah tidak asing lagi bagi masyarakat lokalnya.

Pemasarannya sudah menyentuh pasar internasional membuat kerajinan Ketak membuka peluang lapangan pekerjaan.

Merespons tren tersebut, berbagai brand fesyen berbahan ketak pun banyak bermunculan sebagai alternatif oleh-oleh khas Lombok.

Hal itu seperti diungkapkan Pemilik brand Ketak Nusantara Dian Eka Purnama Sari.

“Modal saya yang utama itu keyakinan,” ucapnya Kamis (27/1/2022) saat ditemui TribunLombok.com.

Ketak Nusantara merupakan “anak perusahaan” dari UMKM Mawar Ketak.

Baca juga: Punya Kamar Homestay dan Camping Ground, Desa Wisata Tetebatu Siap Tampung Tamu MotoGP Mandalika

Baca juga: Wisata Antimainstream, Nikmati Pesona Under Water Pantai Kolo Kota Bima

UMKM ini temurun dari orangtua Dian.

Dian memulai bisnisnya awal 2021.

Sedangkan orangtuanya sudah menggeluti usaha kerajinan Ketak sejak 1999.

“Cuma beda orientasi pasar,” jelas lulusan Tenaga Penyuluhan Lapangan, Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung ini.

Usai kuliah, Dian memutuskan kembali ke Lombok untuk membantu bisnis orangtuanya.

Seiring berjalannya waktu, Dian memutuskan untuk membangun brand sendiri.

Ia menyadari bahwa brand Mawar Ketak yang dibentuk orangtuanya tidak mencakup pasar anak muda.

“Kalau Ketak Nusantara lebih menyasar anak muda, strateginya (pemasaran) juga kebanyakan lewat medsos,” tegas perempuan kelahiran 1998 itu.

Meski secara strategi pemasaran berbeda, Dian tetap memohon pertimbangan orang tuanya.

Khususnya pada wilayah teknis pembuatan Ketak.

“Pemilihan ketak yang bagus, cara-cara penganyaman yang efektif, semua saya pelajari dari mereka,” beber Dian.

Dian juga kerap menitipkan produknya saat Mawar Ketak mengikuti pameran.

Bahkan jika Ketak Nusantara kehabisan cadangan karya, Dian tidak segan akan mengambil dari Mawar Ketak.

“Saling melengkapi. Saya online, bapak mamak offline,” tambahnya.

Pandemi Covid-19 membuat orangtuanya mundur teratur dari bisnis kerajian Ketak.

Anak pertama dari dua bersaudara ini tampil pasang badan memimpin Ketak Nusantara dan Mawar Ketak.

“Sekarang saya mengurusi keduanya," kata Dian.

Dian menganggap media sosial sebagai keniscayaan pada konsep pemasaran produk hasil kerajinan UMKM.

Menurutnya, UMKM belum banyak menyentuh media sosial untuk strategi pemasaran.

“Karena pelaku UMKM tidak banyak anak mudanya, jadi mereka masih bergantung dengan pameran-pameran,” urai Dian.

Di sisi lain, pameran makin jarang digelar di masa pandemi Covid-19 ini.

Maka, kata Dian, media sosial sebagai jembatan menuju pasar internasional, selain pasar nasional.

Dia punya pengalaman mengekspor kerajinannya.

“Transaksi terakhir itu ke Jepang, sebelumnya Singapura,” kata Dian bangga.

Kerajinan Ketak Nusantara bikinan Dian dijual dengan rentang harga Rp350 ribu hingga Rp1 juta ke atas.

“Kalau kata Pak Jokowi (Presiden RI), harga segitu masih murah lho,” guraunya.

Kerajinan Ketak Nusantara dan Mawar Ketak tidak asing bagi Presiden Jokowi.

Yakni saat Presiden Jokowi mengunjungi UMKM Bazaar Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, 13 Januari 2022.

Saat itu, Jokowi bersama Ibu Negara Iriana memborong produk kerajinan lokal.

Termasuk 2 buah tas karya Ketak Nusantara dan Mawar Ketak.

Sampai saat ini, Dian masih aktif secara digital mempromosikan hasil kerajinannya melalui akun instagram @ketak.nusantara.

Sedangkan toko yang menjadi etalase kerajinan Ketak Nusantara beralamat di Jalan Adi Sucipto No.10 XB, Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram.

Atau mudahnya di depan Lanud ZAM Rembiga.

Ketak Nusantara memiliki rumah produksi di Taman Sari, Dusun Nyurbaye Gawah, Desa Batu Mekar, Kecamataran Lingsar, Lombok Barat.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved