14 Orang PMI Asal NTB Tewas saat Kapal Karam di Malaysia
Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTB yang meninggal dalam insiden kapal karam di Tanjung Balau, Johor Bahru, Malaysia mencapai 14 orang.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang meninggal dalam insiden kapal karam di Tanjung Balau, Johor Bahru, Malaysia mencapai 14 orang.
Tujuh jenazah PMI sebelumnya sudah dipulangkan ke masing-masing rumah duka untuk dimakamkan.
Sementara tujuh jenazah PMI lainnya merupakan hasil identifikasi terbaru tim satgas di Malaysia.
”Dari 21 jenazah yang diidentifikasi, ada 14 orang dari NTB. Tujuh orang sudah dipulangkan sebelumnya dan besok 7 orang lagi dipulangkan,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB I Gede Putu Aryadi, Selasa 4 Januari 2022.
Baca juga: Dikbud NTB Ancam Cabut Izin Sekolah Swasta Jika Memanipulasi Data Siswa untuk Tambah BOS
Berdasarkan informasi yang diterima dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Mataram, ketujuh jenazah PMI asal NTB tersebut dipulangkan melalui jalur laut dari Johor Bahru ke Batam, Selasa 4 Januari 2022.
Selanjutnya akan dipulangkan secara bertahap menggunakan pesawat rute Batam - Jakarta - Lombok pada Rabu, 5 Januari 2022, pukul 07.00 WITA sejumlah 3 jenazah.
Kemudian menyusul pukul 7.40 WITA sejumlah 4 jenazah.
Terkait jadwal penerbangan dari Jakarta menuju Lombok akan menyesuaikan dengan ketersediaan cargo.
Ketujuh korban yang baru teridentifikasi berasal dari Lombok Timur 5 orang dan Lombok Tengah 2 orang.
Baca juga: 5 Dusun di Lombok Tengah Terdampak Banjir, Polsek Kawasan Mandalika Bantu Warga Bersihkan Lumpur
Identitas Korban
Ada pun identitas tujuh jenazah PMI korban kapal karam tersebut yakni Ahmad Sutrisno Pratama, asal Kelurahan Denggen, Kecamatan Selong, Lombok Timur.
Selanjutnya Baharudin, asal Lingkok Kudung, Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah.
Dedi Suryadi, asal Dusun Anjani Timur, Desa Anjani, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur.
Rusdi, asal Ramban Bela, Desa Lenek Ramban, Kecamatan Lenek, Lombok Timur.