Penjelasan Ilmiah Mengapa Kita Merasa Lapar
Setelah makan, lambung akan mendorong makanan memasuki usus halus dan usus 12 jari. Makanan mengalami proses penyerapan oleh tubuh.
TRIBUNLOMBOK.COM - Rasa lapar adalah sesuatu yang melekat dengan kehidupan manusia.
Munculnya rasa itu menunjukkan bahwa kita sebagai makhluk hidup membutuhkan makanan dan minuman untuk mengisi ulang energi.
Akan tetapi tidak semua rasa lapar itu pertanda bahwa kita butuh makan.
Baca juga: Anda Mudah Mengantuk dan Tertidur Ketika Naik Mobil? Inilah Penyebabnya
Baca juga: Akses Sulit, BPBD NTB Pastikan Tidak Ada Korban Kebakaran di Desa Baturotok yang Kelaparan
Berikut ini penjelasan ilmiah tentang rasa lapar pada manusia.
Rasa lapar dan perut kosong
Setelah makan, lambung akan mendorong makanan memasuki usus halus dan usus 12 jari. Makanan mengalami proses penyerapan oleh tubuh.
Proses pencernaan makanan secara keseluruhan akan memakan waktu sekitar 130 menit.
Tahap akhir dari proses pencernaan ini melibatkan hormon motilin.
Hormon ini berfungsi membuat perut berkontraksi ketika seseorang mengalami lapar.
Hormon lainnya yang adalah ghrelin. Penelitian pada tikus menunjukkan hormon ini mengirimkan sinyal ke otak. Ini akan mengaktifkan neuron di hipotalamus yang memberi tahu bahwa kita merasa lapar.
Tingginya kadar hormon ghrelin kerap dikaitkan dengan obesitas. Oleh karena itulah biasanya dua jam setelah makan kita sudah bisa merasa lapar kembali.
Otak dan makanan ringan
Di atas telah dibahas bagaimana proses terjadinya lapar dalam posisi normal atau disebut lapar homeostatis.
Namun, sadarkah Anda jika melihat makanan ringan atau makanan penutup yang terlihat enak, ini akan membuat kita merasa lapar?
Mengutip Medical News Today, kondisi ini disebut dengan lapar hedonis.
Saat mata kita melihat makanan yang menggoda, misalnya makanan penutup yang manis. Ini akan mengirim sinyal ke otak.