NTB Diguncang 5.660 Gempa Dalam Setahun, BPBD Siapkan 434 Desa Tangguh Bencana  

BMKG Stasiun Geofisika Mataram mencatat gempa ini didominasi  kejadian gempa dengan Magnitudo  di bawah 3.0 dan kedalaman dangkal kurang dari 60 Km.

TribunLombok.com/Sirtupillaili
MONUMEN: Kepala Desa Rempek Rudi Artono menunjukkan Monumen Gempa Bumi yang dibangun pemerintah desa, Senin (16/3/2021). Gempa 7.0 SR yang mengguncang Lombok tahun 2018 memorak-porandakan rumah penduduk dan masjid desa ini. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Sepanjang tahun 2021 terjadi gempa bumi sebanyak 5.660 kali kejadian.

BMKG Stasiun Geofisika Mataram mencatat gempa ini didominasi  kejadian gempa dengan Magnitudo  di bawah 3.0 dan kedalaman dangkal kurang dari 60 Km.

”Dari 5.660 kejadian terseebut terdapat 43 kejadian gempa bumi yang dirasakan sekitar wilayah NTB,” kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi.  

Berdasarkan analisa gempa bumi di wilayah NTB dan sekitarnya tahun 2021, gempa-gempa tersebut dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu gempa bumi berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian, kedalaman gempa, dan dominasi sumber gempa bumi.

Baca juga: Kasus Kejahatan Siber di NTB Tahun 2021 Didominasi Ujaran Kebencian

”Berdasarkan grafik frekuensi kejadian gempabumi tahun 2021 terlihat kejadian gempa bumi terbanyak bulan Desember sejumlah 1.668 kejadian,” kata Ardhianto Septiadhi.

Berdasarkan besar magnitudonya, gempa dengan M di bawah 3 sebanyak 3.920 kejadian.

Gempa dengan 3 ≤ M ≤ 5 sebanyak 1.736 kejadian dan 6 kejadian untuk gempa dengan M di atas 5.

Berdasarkan kedalaman, gempa bumi dengan kedalaman di bawah 60 km sebanyak 4.818 kejadian. Gempa dengan 60 km ≤ D ≤ 300 km sebanyak 826 gempa, dan 16 kejadian gempa bumi dengan kedalaman di atas 300 Km.

”Gempa banyak disebabkan aktivitas zona subduksi di selatan pulau dan zona back arc thrust di utara pulau, serta sesar lokal yang ada di wilayah NTB dan sekitarnya,” jelasnya.

Dengan banyaknya kejadian gempa tersebut, BMKG mengingatkan masyarakat menghadapi setiap kejadian dengan tenang.

Tidak mudah terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yg disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.

Baca juga: Sikapi Dugaan Ujaran Kebencian, Sekda NTB Beri Pesan ke Warga

Baca juga: Kades di Dompu Divonis 1 Tahun Penjara, Terbukti Korupsi Dana Desa Rp 115 Juta

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB H Sahdan mengatakan, belajar dari gempa tahun 2018, pemerintah kini punya program untuk menyiapkan desa tangguh bencana.

Pemprov NTB menyiapkan 434 desa tangguh bencana di semua kabupaten/kota. Tapi baru 209 desa yang mampu diintervensi saat ini.

Dalam konsep desa tangguh bencana, masyarakat disiapkan menghadapi berbagai jenis bencana yang berpotensi terjadi di desanya.

Masyarakat desa ditargetkan memahami langkah mitigasi hingga evakuasi korban bencana. Secara kelembagaan, desa memiliki tim penanganan bencana. ”Ini untuk mengurangi risiko bencana,” katanya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved