Cuaca Buruk Awal Tahun, Ratusan Nelayan di Kota Mataram Jeda Melaut
Cuaca tidak bersahabat bagi nelayan ini sudah dimulai sejak Desember 2021 yang diprediksi baru akan berakhir Maret ini.
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Ratusan nelayan di Kota Mataram berhenti melaut selama periode awal tahun 2022 ini akibat cuaca buruk.
Cuaca tidak bersahabat bagi nelayan ini sudah dimulai sejak Desember 2021 yang diprediksi baru akan berakhir Maret ini.
Sejumlah nelayan memarkirkan sampannya di tepi pantai pesisir barat Kota Mataram.
Mulai dari Pantai Gading, Kecamatan Sekarbela sampai pesisir pantai Bintaro, Kecamatan Ampenan.
Para nelayan ini terdampak Angin Barat yang berlangsung sejak Desember diprediksi sampai Maret 2022 nanti.
Baca juga: MotoGP Mandalika 2022, Nazar Kapolda NTB Bikin Pengamanan Kelas Dunia
“Jumlah nelayan terdampak yang kita data ada hampir 400 nelayan murni, dan hampir 1.000-an buruh di sektor perikanan,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram Irwan Harimansyah, Sabttu (1/1/2022).
Memang masih ada nelayan yang melaut.
Tetapi hasil tangkapannya tidak sebanyak ketika cuaca sedang bersahabat.
Data Koperasi Nelayan Mataram, dalam satu hari para nelayan sanggup mendapat penghasilan hingga maksimal Rp400 ribu dari hasil tangkapannya.
Tetapi, sejak dua pekan belakangan ini merosot jadi hanya Rp50 ribu sehari.
Pemerintah kemudian menanggapinya dengan mengadakan kegiatan pembinaan dan pemberdayaan perempuan bagi istri nelayan.
Seperti membuat kuliner untuk menutupi pengeluaran rumah tangga di saat hasil tangkapan ikan menipis.
Selanjutnya, memberikan pendampingan pada nelayan untuk meningkatkan sarana tangkapnya.
Sebab, cuaca buruk ini menyebabkan sampan dan perahu nelayan terdampak.