Bakamla RI Selamatkan Potensi Kerugian Negara Lebih dari Rp 4 Triliun

Aan menjelaskan, tren isu keamanan dan keselamatan yang meningkat sepanjang 2021 adalah penyelundupan hewan hingga aktivitas pelayaran tanpa izin.

Editor: Dion DB Putra
TRIBUNNEWS.COM/GITA IRAWAN
Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksamana Madya TNI Aan Kurnia bersama jajarannya di Mabes Bakamla RI Jakarta Pusat pada Rabu 22 Desember 2021. 

Berikutnya, kata Aan, Bakamla juga telah dapat menunjukkan intensi kuat terhadap penguasan Laut Natuna Utara melalui shadowing kapal pemerintah Tiongkok dan mengamankan kegiatan operasi drilling SKK Migas dengan baik dan lancar.

"Ini dimulai di bulan Juni dan berakhir di bulan November. Jadi meskipun dibayang-bayangi oleh kapal-kapal coast guard China tapi ini bisa selesai, karena kita selalu hadir di sana dengan Angkatan Laut," kata Aan.

Early Warning

Menurut Aan, Bakamla menetapkan sejumlah target yang akan dilakukan pada 2022 di antaranya adalah optimalisasi gelar operasi keamanan dan keselamatan laut.

Setelah mengevaluasi situasi 2021, katanya, Bakamla menargetkan peningkatan kapasitas dan kapabilitas sistem early warning atau peringatan dini kita melalui penguatan existing system dan peningkatan kerja sama pertukaran informasi dengan stakeholder dari dalam maupun luar negeri.

Ia mengatakan saat ini hal tersebut telah dilaksanakan di kawasan ASEAN bahkan sudah merambah ke Eropa dan Amerika.

"Berikutnya kita melaksanakan optimalisasi gelar operasi keamanan dan keselamatan laut dengan pendekatan penentuan area patroli prioritas, penerapan strategi fleet in being (armada siaga), dan penguatan sinergi patroli bersama," kata Aan.

Ia menjelaskan dengan keterbatasan aset dan kapal, Bakamla tidak bisa hadir di semua wilayah perairan maupun yuridiksi Indonesia.

Oleh sebab itu, kata Aan, ia membuat konsep dan strategi untuk hadir di daerah-daerah yang berdasarkan analisa merupakan wilayah rawan.

"Jadi kita membentuk fleet in being atau armada siaga. Jadi di daerah mana yang rawan itu yang menjadi prioritas. Idealnya memang kita hadir di mana-mana. Tapi karena keterbatasan ini akhirnya kita pilah dan pilih mana-mana yang kita tempati di sana," katanya.

Selanjutnya, kata dia, Bakamla juga akan melaksanakan pembinaan kapasitas dan kapabilitas penegakan hukum di laut melalui penguatan rapat koordiansi pengamanan maritim atau daily brief di Puskodal atau di IMIC.

Kemudian, lanjut dia, Bakamla juga akan melaksanakan latihan keamanan laut terpadu sumber daya masyarakat maritim sebagai information agent.

Target selanjutnya, kata Aan, Bakamla akan melakukan penguatan rasa saling percaya antar coast guard melalui pertemuan forum kepala coast guard ASEAN dan membina kerja sama antar coast guard secara bilateral dan multitateral coast guard dunia. (Tribun Network/Gita Irawan/sam)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved