Banjir Lombok
Duka Korban Banjir Lombok, 2 Kali Rumah Rusak Dihantam Bencana hingga Tak Ada Harta Tersisa
Murad (50), hanya bisa tersenyum kecut melihat rumahnya rata tertimbun tanah longsor di Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Murad (50), hanya bisa tersenyum kecut melihat rumahnya rata tertimbun tanah longsor.
Tidak ada harta benda tersisa.
Dalam sekejap, rumah beserta isinya hancur dihantam banjir bandang dan longsor di Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Senin (6/12/2021), awal pekan lalu.
”Tinggal ini saja (selembar sarung) tersisa, sama baju yang saya pakai ini, yang lain tidak sempat saya bawa,” kata Murad, lirih.
Baca juga: TETAP WASPADA Curah Hujan Tinggi Masih Berpotensi Terjadi di NTB
Siang itu, Murad beserta anak istrinya datang menengok rumahnya yang tertimbun longsor.
Matanya terus melihat ke arah reruntuhan bangunan rumah itu.

Mereka berharap ada harta benda yang bisa diselamatkan.
Tapi sia-sia. Tidak ada yang bisa dibawa. Semuanya tertimbun tanah longsor.
Baca juga: Konser Pamungkas di Lombok Dibubarkan Polisi karena Alasan Bencana
Satu-satunya bagian rumah yang tidak tertimbun hanya bagian atap.
Murad pun menunjukkan pada TribunLombok.com bagian teras rumahnya.
”Di sana ada motor, adik saya yang punya,” ujarnya, sembari menunjukkan gundukan tanah itu.
Dia juga menunjukkan posisi kamar tidur, televisi, dan lemari baju di atas gundukan tanah itu.
”Semua di sini (bawah),” katanya sembari menujuk.
Murad dan keluarga kini hanya bisa pasrah dan kembali tinggal di pegungsian.
Satu-satunya yang dia syukuri empat anggota keluarga yang tinggal di rumah itu selamat saat bencana longsor terjadi.
Sedangkan rumah beserta isinya hancur tertimbun tanah longsor.
Baca juga: Anggota DPR Terjebak Lumpur Korban Banjir Lombok, Rachmat: Saya Merasakan Kepedihan Rakyat
Kepasrahan terlihat di wajah Murad. Tak banyak yang bisa dilakukan.
Pria yang sehari-hari bekerja mencari gula aren di hutan ini tampak bingung.
Sebab rumah tersebut baru saja dibangun setelah sebelumnya rusak dihantam gempa tahun 2018 silam.
Kini, untuk kedua kalinya Murad dan keluarga harus menerima kenyataan rumahnya hancur diterjang bencana lagi.
Baca juga: Mensos Risma Siapkan Tenda Berstandar PBB bagi Korban Banjir Lombok
Agustus 2018 silam, rumah Murad dan warga Desa Kekait rusak diguncang gempa dahsyat 7.0 Skala Richter.
Belum hilang trauma akibat gempa itu, kini rumah tanah gempa (RTG) yang dibangun pemerintah hancur dihatam longsor.
”Kalau (ditanya) persaan saya, sudah tidak karuan,” katanya.
Murad berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk membangun kembali tempat tinggalnya.
Hal yang sama dialami Ula, penduduk Desa Kekait lainnya yang menjadi korban longsor. Rumah beserta isinya rusak digulung tanah longsor.
“Habis total tidak ada yang tersisa,” katanya.
Mereka saat ini sangat membutuhkan bantuan sandang, pangan, dan papan. Sebab semua harta benda mereka tertimbun bersama rumah yang ditelan longsor.
”Kebutuhan banyak sekali, dari bawah sampai atas semua di rumah. Sedangkan rumah sudah habis,” katanya.
”KTP, ijazah, semuanya di sana,” ujar mahasiswi salah satu perguruan tinggi ini.
Rumah yang mereka tempati tersebut merupakan bantuan rumah tahan gempa yang diberikan pemerintah.
Tapi sekarang rumah itu rusak akibat longsor dan kembali tidak punya rumah.
Ula tidak pernah menyangka harus kembali kehilangan tempat tinggal.
”Saya kira cuma air saja yang masuk, tetapi segela air pun tidak ada yang masuk. Tiba-tiba lumpur tanah,” katanya.
Saat kejadian, dia mengira ada gempa karena terdengar gemuruh sangat besar. Dalam sekejap tanah menghantam rumahnya.
”Orang di luar kasi tahu, teriak supaya saya keluar dan naik-naik (ke gunung),” katanya.
Posisi rumah-rumah yang tertimbun ini berada di bawah daerah perbukitan di kawasan Gunungsari.
Tidak ada saluran yang memadai di perkampungan ini. Saluran air kecil yang dulu ada sudah tertimbun.
Baca juga: Cerita Anak Korban Banjir Lombok Bacakan Sholawat untuk Risma, Berdoa Banjir Tidak Terjadi Lagi
Warga kini berharap mendapatkan bantuan untuk membangun rumahnya kembali supaya mendapat tempat tinggal yang layak.
Banjir bandang dan longsor yang melanda Lombok Barat, Senin (6/12/2021) menyebabkan sekitar 845 unit rumah warga rusak dan 14.842 jiwa terdampak, serta 5 orang meninggal dunia.
Sebagian besar korban banjir sampai saat ini masih tinggal di pengungsian.
(*)