Korban Banjir Lombok Tangisi Motornya Hanyut, Hatniah: Sekarang Apa yang Saya Pakai Usaha?    

Hatniah (25), korban banjir bandang di Dusun Batu Layar Utara, Desa Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat tidak kuasa menahan air matanya.

TribunLombok.com/Sirtupillaili
Hatniah, warga korban banjir di Batu Layar, Lombok Barat tidak kuasa menahan tangis karena motor yang menjadi alat usahanya hanyut terbawa banjir, Selasa (7/12/2021). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Hatniah (25), korban banjir bandang di Dusun Batu Layar Utara, Desa Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat tidak kuasa menahan air matanya.

Sembari menggendong anaknya, Deva Maulisapitri (5), berulang kali dia meneteskan air mata di tenda pengungsian.

Wanita yang awalnya tampak senyum-senyum ini langsung menangis saat mengingat banjir bandang Senin pagi (6/12/2021).

Banjir itu menyapu sepeda motor dan harta bendanya.

”Motor saya dia hilang belum ketemu, apa saya pakai usaha kalau tidak ada motor,” kata Hatniah, terbata-bata sembari mengusap air mata.

Motor tersebut selama ini dipakai Hatniah untuk mencari nafkah. Sehari-hari dia mencari barang rongsokan untuk dikumpulkan dan dijual.

Baca juga: Jusuf Kalla Tinjau Korban Banjir Lombok, Ajak Warga Jaga Lingkungan

Dengan susah payah dari hasil menjual barang rongsokan, dia mengumpulkan uang sedikit demi sedikit sampai akhirnya mampu membeli sepeda motor untuk bekerja.

Motor yang dibeli seharga Rp 7 juta baru dia lunasi. Tapi sekarang motor tersebut justru sudah hanyut.

DAMPAK BANJIR: Rumah dan motor warga rusak akibat banjir bandang di Batu Layar Utara, Lombok Barat, Selasa (7/12/2021).
DAMPAK BANJIR: Rumah dan motor warga rusak akibat banjir bandang di Batu Layar Utara, Lombok Barat, Selasa (7/12/2021). (TribunLombok.com/Sirtupillaili)

”Saya cicil selama dua tahun dengan cari barang rongsokan, itu dah yang setiap hari saya kerjakan,” katanya, sembari terus menangis.

Hatniah menangis bukan semata-mata karena motor hilang, tapi dia kini semakin terbebani dengan hutang di bank yang belum lunas.

Sementara motor yang dipakai bekerja sudah hilang, sehingga terancam tidak bisa menyetor bulanan sekitar Rp 400 ribu.

Sekarang modalnya sudah habis, termasuk motor yang selama ini dia pakai untuk usaha.

Baca juga: Balita 3 Tahun di Lombok Tengah Tewas Hanyut di Sungai

”Saya harus nyetor di bank Rp 100 ribu tiap minggu, makanya saya susah ini, bagaimana saya mau menyetor karena sudah tidak bisa usaha,” katanya terus menangis.

Hatniah terus dibayangi rasa cemas karena belum ada kepastian bisa bekerja lagi untuk melunasi utang di bank.

Sementara sang suami Muhammad Hamdani (35), juga sama dengan dirinya bekerja mencari barang rongsokan.

Di sisi lain, dua anaknya juga harus tetap mereka nafkahi. Termasuk  pendidikan anak pertamanya, Arya Pratama yang duduk di bangku SMP.

Hatniah berharap pemerintah membantu meringankan bebannya dengan bantuan motor baru agar bisa dia pakai untuk usaha.

Kalau pun tidak, dia berharap motor roda tiga yang rusak di rumahnya bisa dibantu perbaiki pemerintah agar bisa segera dipakai untuk usaha.

Keuntungan menjual barang rongsokan selama ini tidak terlalu besar. Sebagian hasilnya dia pakai untuk menyetor ke bank dan makan anak sehari-hari.

Baca juga: Polda NTB Kerahkan Pasukan Bantu Korban Banjir Lombok

Di samping itu, Hatniah dan keluarganya belum berani pulang karena masih trauma dengan banjir tersebut.

”Apalagi rumah saya di bawah gunung,” katanya.

Meski demikian, Hatniah tetap bersyukur seluruh anggota keluarganya selamat dalam banjir bandang tersebut.

Kini mereka berharap kondisi benar-benar kembali pulih agar mereka bisa melanjutkan aktivitas sehari-hari dan bebas dari banjir.

Saat ini, bantuan terus diberikan kepada para korban banjir di Lombok Barat. Petugas juga memberikan truma healing untuk memulihkan rasa trauma mereka akibat bencana tersebut.

Berita terkini di NTB lainnya.

(*)

 
 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved