Tuding Seorang Petani di NTT Punya Ilmu Hitam & Santet Keluarganya, 3 Orang Nekat Lakukan Pembunuhan

Kronologi tiga orang di NTT bunuh seorang petani. Para pelaku menuding korban punya ilmu hitam dan menyantet keluarganya.

Editor: Irsan Yamananda
www.grid.id
Ilustrasi - Kronologi tiga orang di NTT bunuh seorang petani. Para pelaku menuding korban punya ilmu hitam dan menyantet keluarganya. 

Tak berselang lama, pelaku lainnya GB alias Got menikam korban menggunakan pisau sebanyak sekali dan mengenai bagian belakang korban.

Pada waktu itu, tersangka Got mengatakan kalau korban juga menyantet anaknya.

Korban yang ditikam, lantas terjatuh ke samping kanan.

Saat posisi tubuh korban terlentang, datang pelaku lainnya IL alias Is, menggunakan pisau melukai dahi korban sebanyak satu kali.

Setelah kondisi korban sudah tidak bergerak meninggal dunia, ketiga pelaku kemudian mengangkat tubuh korban ke bagian dalam sisi kiri jalan raya.

Baca juga: Pria Dibunuh Secara Sadis di Depan Istri, Jasad Korban Dibakar Seusai Dihabisi, Pelaku Diduga ODGJ

Setelah itu, ketiganya lalu mengancam Dedi Harianto Bessie, agar tidak memberitahukan hal itu kepada siapapun.

Ketiga pelaku lalu kabur meninggalkan korban. Kasus itu akhirnya terungkap dan polisi pun menangkap tiga pelaku di kediaman mereka masing-masing.

Para tersangka dijerat dengan Pasal 338 KUHP Sub Pasal 351 Ayat (3) KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke–1 KUHP dengan ancaman hukuman pidana paling lama 15 tahun seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Petani Ini Dibunuh 3 Orang yang Menuduh Korban Telah Melakukan Santet".

Kasus Pembunuhan Lainnya

Husnan (55), tukang asah pisau asal Lingkungan Gubuk Mamben, Kelurahan Pagesangan Barat, Kota Mataram mengaku menyesal telah membunuh Fitriah (44), adik iparnya sendiri.

Dia pun meminta agar dibukakan pintu maaf atas perbuatannya.

”Minta maaf sama semua keluarga, semua, baik keluarga saya maupun keluarga korban,” kata Husnan, di hadapan media, dalam keterangan pers, di markas Polresta Mataram, Rabu (29/9/2021).

Kini dia siap mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum.

”Menyesal pak,” katanya.

Baca juga: Bunuh Adik Ipar karena Sakit Hati, Pria di Mataram Terancam Hukuman Mati

Dia mengaku nekat melakukan penganiayaan dan membunuh adik iparnya karena tersulut emosi setelah cekcok sore harinya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved