Buka Lebih Banyak Peluang Kerja, Perlu Analisis Kebutuhan SDM di Mandalika
Terpilihnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebagai destinasi super prioritas (DSP) memberikan banyak manfaat.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Terpilihnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebagai destinasi super prioritas (DSP) memberikan banyak manfaat.
Salah satunya muncul banyak peluang kerja baru yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Karena itu, dalam mengembangkan destinasi wisata super prioritas, penyiapan sumber daya manusia (SDM) kompeten tidak boleh diabaikan.
Direktur Bina Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Kemnaker RI Nora Kartika Setyaningrum mengatakan, kalau bisa pengembangan DSP Mandalika, didukung wisata medis.
Harus ada RS bertaraf internasional yang menyajikan keindahan alam agar keluarga yang menemani pasien merasa terhibur dan tidak stres.
Baca juga: Gubernur NTB Minta Pengusaha Libatkan Kaum Difabel dalam Pengembangan Usaha
"Ini sekaligus dapat menambah lapangan kerja dan menyerap calon-calon tenaga kerja baru," ujarnya, saat membuka Focus Discussion Group ( FGD) Sinergitas Pengembangan Pembangunan Destinasi Wisata Mandalika, di Hotel Golden Palace, Kamis (21/10/2021).
Nora menjelaskan, seringkali peraturan daerah mengatur tiap perusahaan wajib melibatkan tenaga kerja dari putra daerah sampai 80 persen.
Hal ini dapat terlaksana asal pemerintah daerah mempersiapkan putra-putri daerah yang memiliki skill sesuai kebutuhan pasar kerja.
Ia menyebut, pandemi mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat.
Antara lain pada keberlangsungan usaha di hampir semua sektor.
Demikian pula pengembangan pembangunan di lima destinasi wisata super prioritas.
Baca juga: Dipecat karena Pandemi, Suami di Mataram Nekat Jual Sabu untuk Biaya Istri Melahirkan
Kondisi itu menyebabkan pengurangan penyerapan tenaga kerja dalam pengembangan lima destinasi wisata tersebut.
"Analisis ini akan menyoroti bagaimana perkembangan penyerapan dan kebutuhan tenaga kerja serta kebutuhan pelatihan kerja sebelum dan saat terjadi pandemi," ujarnya.