Pria di Bima Tiba-tiba Mengamuk dan Menyerang Warga, Seorang Pelajar Tewas & 2 Korban Kritis

Sukardin (52), pria pengangguran di Desa Sondosia, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) tiba-tiba mengamuk dan menyerang warga,

Dok. Istimewa
PENYERANGAN: Para pelajar yang menjadi korban penganiayaan mendapat perawatan intensif akibat luka bacok pria di Desa Sondosia, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Rabu (6/10/2021). 

Usai membacok tiga korban, pelaku melarikan diri ke arah RSUD Sondosia.

Warga yang mengetahui kejadian langsung memburu pelaku.

Aparat yang sudah tiba di lokasi berusaha menangkap pelaku.

PENYERANGAN: Para pelajar yang menjadi korban penganiayaan mendapat perawatan intensif akibat luka bacok pria di Desa Sondosia, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Rabu (6/10/2021).
PENYERANGAN: Para pelajar yang menjadi korban penganiayaan mendapat perawatan intensif akibat luka bacok pria di Desa Sondosia, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Rabu (6/10/2021). (Dok. Istimewa)

Tapi Sukardin berusaha melawan dengan badik yang dipakai sebelumnya.

Tidak hanya mengancam warga menggunakan senjata tajam, pelaku juga menikam perutnya sendiri.

Dalam keadaan masih sadar itu, polisi berusaha menangkap pelaku namun terus melawan dengan sajam.

Saat anggota Polsek Bolo menangkap pelaku, dia merampas pistol Bripka Suhendra.

Sehingga dia pun menjadi korban penembakan pelaku.

Bripka Suhendra terkena tembakan di lengan sebelah kiri.

Baca juga: Pengakuan Ayah Aniaya Anak Kandung di Mataram, Kesal Telepon Tak Diangkat & Bantah Sering Memukul

Setelah itu, pelaku lari ke sebelah utara RSUD Sondosia dengan mengancam warga menggunakan parang.

Melihat warga tetap mengejarnya, pelaku berusaha untuk bunuh diri, nekat melukai tubuhnya.

Pukul 12.35 Wita, saat pelaku terjatuh, warga langsung menghakimi pelaku menggunakan batu dan kayu sampai tidak berdaya.

Sekitar pukul 13.05 Wita, pelaku tewas di tempat.

Mengetahui pelaku sudah meninggal, warga langsung membubarkan diri.

Belakangan, pelaku diketahui mengalami gangguan jiwa setelah ditinggal cerai oleh istrinya.

Hingga saat ini belum dikatahui motif pelaku melakukan penyerangan.

Kapolsek Bolo Iptu Hanafi yang dikonfirmasi TribunLombok.com belum memberikan keterangan terkait hal itu.

Hingga saat ini kepolisian masih mendalami motif penyerangan tersebut.

Berita terkini di NTB lainnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved