Pekerja Migran Bermasalah dan Korban TPPO NTB Jadi Prioritas Pemberdayaan

Pekerja Migran Indonesia (PMI) bermasalah, khususnya korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) mendapat prioritas program pemberdayaan pemerintah.

(Dok. Disnakertrans NTB)
KUNJUNGAN: Tim Asdep Kemenko PMK meninju produk buatan mantan PMI asal NTB, Kamis (16/9/2021). 

"Maupun untuk mengisi pasar kerja dalam negeri dan luar negeri," katanya.

Penyiapan naker tersebut dilakukan melalui berbagai kegiatan pelatihan kerja.

Pendampingan peningkatan produktivitas.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota di Indonesia Jumat, 17 September 2021: Mataram dan Tarakan Hujan Ringan

Hingga pengembangan wirausaha baru.

Pihaknya bersama lembaga pelatihan swasta (LPKS), pelaku industri, serta Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Kerja dan Industri (FKLPKI) melibatkan ratusan lembaga usaha.

"Kami terus berkolaborasi melahirkan naker kompeten sesuai spesifikasi skill yang dibutuhkan dunia usaha," katanya.

Disnakertrans NTB membuat program inovasi dengan nama PePaDu Plus.

Singkatan dari pelatihan dan pemberdayaan tenaga kerja terpadu.

Plus artinya selain pelatihan, juga dilakukan pendampingan, pembekalan manajemen usaha, dan pemberian bantuan peralatan usaha.

Sehingga mereka bisa membangun wirausaha baru.

Mereka bisa mengelola potensi di lingkungannya.

Seperti kopi, rumput laut, dan pisang menjadi produk olahan yang bernilai ekonomi.

Berita terkini di NTB lainnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved