Virus Corona di NTB
Kasus Covid-19 NTB Diklaim Melandai, Wakil Gubernur Ingatkan Tidak Abaikan Prokes
Wakil Gubernur Provinsi NTB Sitti Rohmi Djalilah kembali mengingatkan masyarakat agar tidak pernah kendor menerapkan protokol kesehatan
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalilah kembali mengingatkan masyarakat agar tidak pernah kendor menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
Sebab, penerapan prokes masih menjadi senjata ampuh untuk mencegah penyebaran Covid-19 di NTB.
”Meski penanganan Covid-19 di NTB cukup baik namun jangan pernah kendor dengan prokes," tegas Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah, saat memimpin rakor percepatan dan evaluasi penanganan Covid-19 di Provinsi NTB, secara virtual, Senin (30/8/2021).
Rohmi meminta pembentukan posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ditingkatkan lagi.
Dengan harapan pasien covid-19 mendapatkan isolasi terpadu berbasis desa.
Baca juga: Total 801 Orang Meninggal Akibat Covid-19 di NTB
Baca juga: 72 Anak NTB Jadi Yatim Piatu karena Covid-19, Pemprov NTB Siapkan Perlindungan Sosial
Sehingga posko PPKM dapat terealisasi di seluruh desa di NTB dan dilaporkan dengan baik.
Berdasarkan data DPMPD Provinsi NTB, jumlah posko PPKM mikro yang sudah dibentuk 891 posko desa/kelurahan.
Kemudia 116 posko kecamatan dan 10 posko kabupaten/kota.
Tonton juga:
”Namun ada beberapa kabupaten kota yang belum maksimal pembentukan posko PPKM,” katanya.
Dia meminta ke depan semua desa, kecataman, dan kabupaten membentuk posko PPKM. Sehingga penanganan berbasis desa bisa maksimal.
Bagi kabupaten kota yang telah membentuk posko PPKM diminta segera melaporkan dan menginput progresnya ke aplikasi Bersama Lindungi Covid-19 (BLC) dari BNPB.
Aplikasi ini dapat dimonitoring oleh pusat.
Jumlah posko PPKM yang terealisasi di lapangan harus masuk dan dilaporkan melalui aplikasi BLC, supaya semua posko PPKM di NTB sama dengan data di pusat.
Dia melihat jumlah posko PPKM di lapangan secara keseluruhan belum masuk aplikasi BLC BNPB pusat.
”Saya berharap ke depannya, semua kabupaten kota sudah melaporkan dan mencapai target" ujar Rohmi.
Sementara itu, Kapolda NTB Irjen Pol Muhammad Iqbal dalam pertemuan itu mengakui, situasi Covid-19 di Provinsi NTB cenderung melandai.
Baik kasus aktif dan ketersediaan tempat tidur bagi pasien juga terkendali dengan baik.
Beberapa indikator lainnya juga mengalami perbaikan signifikan, seperti kegiatan tasting, tracing, dan treatment (3T).
Baca juga: 159 Ibu Hamil di NTB Terpapar Covid-19, Banyak Belum Mau Divaksin
Begitu juga dengan indikator penanganan lain.
”Melandainya kasus hari ini bukan kebetulan. Tapi kerja keras semua pihak,” katanya.

”Jadi saya tegaskan kita tidak boleh kendor dengan prokes. Semangat kerjanya harus lebih ditingkatkan lagi," lanjutnya.
Kapolda meminta semua jajaran polres di seluruh NTB terus meningkatkan sinergi bersama bupati wali kota dalam menangani pandemi Covid-19.
Terutama untuk mempercepat vaksinasi.
"Saya meminta kepada adik-adik kapolres tunjukkan kerja keras, baik sebagai konseptor maupun ekskutor," tegasnya.
Rakor virtual diikuti seluruh bupati wali kota, dandim, kapolres se-NTB, dan stakeholder terkait.
(*)