Wisata NTB
Wisata Kuliner: Nikmatnya Menyantap Nasi Lindung di Warung Jamaq-jamaq Mataram
Pulau Lombok NTB punya beragam wisata dan kuliner khas dengan cita rasa pedas, satu di antaranya yang lagi ngehits di Lombok yakni Nasi Lindung
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) punya beragam kuliner khas dengan cita rasa pedas.
Satu di antaranya yang lagi ngehits di Lombok yakni Nasi Lindung.
Nasi Lindung merupakan salah satu menu yang banyak dicari pecinta kuliner di Lombok saat ini, terutama yang suka pedas.
Di Lombok, mulai banyak warung menyediakan Nasi Lindung. Dari warung pinggir jalan hingga rumah makan lesehan.
Salah satu warung yang bisa Tribunners kunjungi saat jalan-jalan ke Lombok yakni Warung Jamaq-jamaq, di Kota Mataram.
Warung ini merupakan warung murah meriah di pinggir Jalan Adi Sucipto.
Tepatnya di depan kantor BMKG Stasiun Geofisika Mataram, sebelah barat Bandara Selaparang.
Baca juga: NTB Luncurkan Layanan Digital bagi Wisatawan, Mudahkan Kunjungan ke Banyak Destinasi
Meski berada di pinggir jalan, dijamin cita rasa Nasi Lindung di tempat ini maknyus dan siap menggoyang lidah pecinta kuliner pedas.

Nasi Lindung merupakan menu khas Lombok yang terdiri dari nasi putih dengan sambal lindung.
Lindung diambil dari bahasa Sasak yang artinya belut.
Baca juga: Tete Batu Lombok Timur Wakili Indonesia di Kompetisi Desa Wisata Terbaik Dunia 2021
Jika di daerah lain belut biasa digoreng dan dihidangkan dengan sambal dan lalapan.
Masyarakat Lombok biasa memasak daging belut atau lindung dengan cara disuir kemudian digoreng menjadi sambal.
Menu Nasi Lindung bisa disajikan cukup sederhana hanya dengan nasi putih saja.
Tapi bisa juga disajikan menjadi bahan dalam nasi campur, dengan tambahan tempe goreng kering, beberoq, kedelai goreng, dan serundeng.
Bagi masyarkat Lombok, Nasi Lindung merupakan salah satu menu spesial, terutama pada musim tanam dan panen padi.
Para petani biasanya dibawakan bekal makanan berupa nasi lindung dari belut yang mereka tangkap di sawah.
Meski belut banyak di sawah, namun untuk menangkapnya tidak mudah.
Tidak heran, kini harga belut di Lombok setara daging sapi, bahkan bisa lebih mahal.
Warung Jamaq-jamaq
Jika para Tribunners mampir ke Warung Jamaq-jamaq, tidak hanya Nasi Lindung, tapi menu lain juga bisa dipesan.
Seperti nasi campur, plecing kangkung, pecel, beberoq, rawon, sambal ayam, dan daging khas Lombok.
Sebagian besar menu yang disajikan merupakan menu khas Lombok dengan cita rasa pedas.
Selain Nasi Lindung, pelecing kangkung dan rawon menjadi menu andalan di Warung Jamaq-jamaq ini.
Harga menu makanan di sini serba Rp 10 ribu, termasuk Nasi Lindung.

Warung Jamaq-jamaq memiliki arti "Biasa-biasa" atau Warung Sederhana.
Meski berada di pinggir jalan kota, di Warung Jamaq-jamaq ini para Tribunners bisa merasakan nunasa pedesaan.
Sebab di lokasi ini juga masih terdapat sawah dan menjadi tempat penjualan bunga dan rumput hiasa, sehingga mata akan dimanjakan dengan pemandangan yang hijau.
Budi Satriawan, pemilik warung mengatakan, meski warung sederhana (Jamaq-jamaq), tapi keberadaan bunga hias di tempat ini menambah kenyamanan pengunjung.
Di samping itu, warung ini juga bisa dijadikan tempat nongkrong atau dijadikan tempat kerja untuk menambah mood jika bosan bekerja di dalam ruangan.
”Kami ingin menampilkan kesan yang jamaq-jamaq (sedehana) tetapi soal rasa kita usahakan tetap bersaing,” katanya.
Baca juga: Gubernur NTB akan Gratiskan Rapid Test bagi Wisatawan
Baca juga: NTB akan Kembangkan Ekowisata Sentra Madu Trigona di Sumbawa
Salah satu menu spesialnya adalah Nasi Lindung. Dia berusaha menyajikan nasi sambal belut tanpa tulang, sehingga konsumen bisa menikmati dagingnya saja.
Karena di tempat lain, banyak nasi sambal lindung masih dengan tulang belutnya sehingga banyak dikeluhkan.
Karena warungnya dekat dengan sawah, dia yakin pengunjung akan merasa lebih nyaman dan menikmati menu makanan yang disajikan.
(*)