Menteri Sandiaga Uno akan ke Lombok Beli Cilok Pejabat yang Lagi Viral
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno ingin datang ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk membeli ‘cilok pejabat’ yang lagi viral.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno ingin datang ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk membeli ‘cilok pejabat’ yang lagi viral.
Sandiaga Uno tertarik karena senang melihat perjuangan Lutfi Ramli, penjual cilok yang berusaha bertahan di tengah pandemi Covid-19 dengan cara kreatif.
Lutfi, penjual cilok asal Kelurahan Punia, Kota Mataram berjualan menggunakan setelan jas ala pejabat untuk menarik pembeli sejak PPKM darurat diterapkan.
Selain mengenakan setelan jas, Lutfi juga membuat branding dagangannya dengan nama “Cilok Pejabat, dari Rakyat untuk Rakyat.”
Aksinya kemudian viral di media sosial setelah direkam salah seorang warga ketika berjualan.
Baca juga: NTB Luncurkan Layanan Digital bagi Wisatawan, Mudahkan Kunjungan ke Banyak Destinasi
Melalui sambungan video call, Senin (2/8/2021), Sandiaga Uno memberikan motivasi kepada Lutfi agar tetap semangat berjuang di tengah pandemi Covid-19.
Ketika Lutfi menyampaikan salam lurah dan warga Kelurhan Punia, Kota Mataram kepada menteri.
Sandiaga Uno menyampaikan salam balik ke lurah dan warga Kota Mataram. Dalam waktu dekat dia akan datang ke Mataram dan membeli ciloknya.
”Salam hormat ke pak lurah, Insya Allah nanti saya datang lagi ke sana untuk persiapan world superbike,” katanya.
Sandiaga Uno berjanji akan mengajak Gubernur NTB Zulkieflimansyah membeli cilok pejabat milik Lutfi.
”Sama pak gubernur nanti beli cilok pejabat di sana,” katanya.
Baca juga: PPKM Level 4 Kota Mataram Diperpanjang hingga 9 Agustus, Tidak Ada Daerah Darurat Baru di NTB
Sandiaga Uno juga menawarkan kepada Lutfi jas baru yang ada logo Wonderful Indonesia.

Dia akan memberikan jas tersebut untuk dipakai jualan, sekaligus membantu mempromosikan pariwisata Indonesia.
”Mau diapakai ya, untuk mempromosikan pariwisata juga. Karena sekarang anggaran kita terbatas, daripada kita pasang di mana enggak jelas, saya mau pasang iklan di cilok pejabat saja, boleh ya?”