Tiga Cara Jaga Asupan Makanan saat Idul Adha, Simak Penjelasan Ahli Gizi Berikut
Tiga Cara Jitu Jaga Asupan Makanan saat Idul Adha, Simak Penjelasan Ahli Gizi Berikut
Tiga Cara Jitu Jaga Asupan Makanan Saat Idul Adha, Simak Penjelasan Ahli Gizi Berikut
TRIBUNLOMBOK.COM - Berdasarkan kalender Hijriyah, sebentar lagi umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha 2021.
Perayaan Hari Raya Idul Adha 2021 diprakiraan sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini lantaran masih berada dalam situasi Pandemi Covid-19.
Meski demikian, Anda tetap bisa merayakan Hari Raya Idul Adha bersama keluarga di rumah.
Menikmati sajian-sajian sedap yang khas di hari besar umat Islam tersebut.
Namun saat menikmati berbagai menu yang lezat, Anda perlu memperhatikan pola makan agar tetap sehat setelah lebaran.
Anda membutuhkan beberapa cara jitu untuk terhindar dari penyakit-penyakit akibat kelebihan makanan.
Hal itu disampaikan oleh Ahli Gizi Mury Kuswari saat diwawancarai oleh Kompas TV.
Ia membeberkan tiga cara ampuh yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan selama lebaran, baik itu lebaran Idul Fitri maupun Idul Adha.
"Ada tiga cara agar tetap sehat saat menyantap menu lebaran," ujarnya dalam tayangan Kompas TV.
Lebih lanjut, ia mengatakan hal yang harus dilakukan pertama kali ialah membatasi makanan berlemak.
Baca juga: Wali Kota Hadianto Ajak Warganya Perketat Protokol Kesehatan Covid-19

Dalam hal ini, biasanya menu lebaran Hari Raya Idul Adha meliputi daging sapi dan domba yang diolah menjadi berbagai jenis makanan.
"Pertama kita harus membatasi makanan berlemak, baik itu lemak trans ataupun jenuh.
Makanan berlemak saat lebaran biasanya seperti rendang dan olahan daging," sambungnya.
Ia juga memberikan solusi untuk mengatasi hal tersebut.
Bagi Mury, memilih makanan yang rendah lemak lebih baik bagi kesehatan tubuh saat lebaran Hari Raya Idul Adha.
Ia mencontohkan makanan rendah lemak saat lebaran seperti dada ayam tanpa kulit, ikan, tempe, tahu dan kacang-kacangan.
"Pilihlah makanan yang rendah lemak tapi tetap sehat. Seperti dada ayam tanpa kulit, ikan, tempe, tahu, kacang mete dan kacang almon.
Kalau lebaran biasanya bisa memakan gulai, tengkleng atau sate yang bagian dagingnya saja dan tidak ditambah kuah yang banyak.
ika mengonsumsi rendang, pilih rendang yang hanya dagingnya juga saja, atau nastar hanya satu butir.
Jangan ditambah lagi atau ditambah kue kering yang lain," bebernya.
Kemudian, Mury mengimbau untuk memperbanyak mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.
Hal ini dilakukan untuk memberikan keseimbangan makanan yang sudah masuk ke dalam tubuh, terutama kandungan lemak berlebih.
"Bisa perbanyak makan buah dan sayur untuk mengimbangi makanan lemak berlebih," kata Mury.
Ia menginformasikan, kandungan serat yang banyak dari buah-buahan dan sayur mayur bisa mengikat kandungan lemak dalam tubuh.
"Serat dalam sayur dan buah bisa meningkatkan kandungan lemak dalam tubuh," bebernya.
Lebih lanjut, ia menambahkan tips yang ketiga ialah memperbanyak minum air putih.
Baca juga: Tips Kesehatan: Memanfaatkan Biji Ketumbar untuk Mengurangi Rasa Sakit Vertigo
Air putih yang cukup dapat memperlancar sistem pencernaan dalam tubuh.
"Kemudian bisa memperbanyak minum air putih agar pencernaan menjadi lebih lancar," ujarnya.
Biasanya memang saat lebaran Hari Raya Idul Adha dihidangkan minuman manis seperti sirup dan minuman lain untuk menemani makanan lezat yang berbahan dasar daging.
Justru minuman-minuman tersebut dikatakan Mury memiliki kandungan gula yang banyak.
"Biasanya malah dihidangkan minuman manis seperti sirup, justru itu mengandung gula yang tinggi," tutup Mury.
Gangguan Kesehatan Akibat Makan Berlebihan
1. Lemak dalam tubuh meningkat
Kalori yang dibutuhkan tubuh haruslah seimbang.
Jika makan melebihi kadar yang dibutuhkan tubuh, maka kondisi ini disebut sebagai surplus kalori.
Kalori ini akan tersimpan dalam bentuk lemak dalam tubuh.
Jika makan terlalu berlebihan maka akan menimbulkan obesitas.
Pencegahannya dapat Anda lakukan dengan menyeimbangkan nutrisi tubuh dengan protein tanpa lemak.
Anda juga bisa mengonsumsi sayur mayur dan buah-buahan untuk mengikat lemak berlebih dalam tubuh.
Namun mengonsumsi protein secara berlebihan kemungkinan tidak meningkatkan lemak tubuh karena dimetabolisme dengan cara yang berbeda oleh tubuh.
Kalori berlebih dari karbohidrat dan lemak jauh lebih rentan meningkatkan lemak tubuh.
Baca juga: Lurah Duyu Keliling Kampung Sosialiasi Protokol Kesehatan Covid-19
2. Meningkatkan risiko penyakit
Jika hanya sekali dua kali saja jumlah makan Anda berlebihan, maka tidak akan berdampak pada kesehatan.
Namun jika hal itu dibiasakan dalam jangka panjang, maka akan menimbulkan obesitas.
Kondisi ini akan menimbulkan tubuh manusia rentan terkena penyakit.
Misalnya penyakit jantung, diabetes dan stroke.
Resistensi insulin sendiri erat kaitannya dengan makan berlebihan kronis.
Kondisi ini akan berkembang ketika kelebihan gula dalam darah mengurangi kemampuan hormon insulin untuk menyimpan gula darah di sel tubuh kita.
Untuk meminimalisir risiko penyakit dalam tubuh, maka Anda bisa menghindari makanan olahan dengan jumlah kalori yang tinggi.
Anda juga bisa mengonsumsi makanan kaya akan serat dan mengatur porsi karbohidrat saat makan.
3. Menimbulkan rasa kantuk
Dalam istilah medis, keadaan ini disebabkan oleh gula darah yang menurun setelah makan berlebihan.
Istilah ilmiahnya disebut dengan hipoglikemia reaktif.
Gula darah yang menurun sangat berkaitan dengan gejala seperti mengantuk, lesu, detak jantung cepat dan sakit kepala.
Hingga saat ini penyebab dari gejala ini belum dikethaui secara pasti, namun diduga lantaran produksi insulin yang berlebih.
(TRIBUNPALU.COM/HAKIM)
Artikel ini telah tayang di Tribunpalu.com berjudul Tiga Cara Jitu Jaga Asupan Makanan saat Idul Adha, Simak Penjelasan Ahli Gizi Berikut