13 Pasien Covid-19 Varian Delta NTB Berasal dari 7 Daerah Ini, Terbanyak asal Mataram
Sebanyak 13 orang pasien Covid-19 varian delta di Nusa Tenggara Barat (NTB) berasal dari tujuh daerah, tiga orang luar NTB.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Wulan Kurnia Putri
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Sebanyak 13 orang pasien Covid-19 varian delta di Nusa Tenggara Barat (NTB) berasal dari tujuh daerah, tiga orang luar NTB.
Direktur RSUD Provinsi NTB dr Lalu Herman Mahaputra menyebutkan, ke-13 orang tersebut tersebar di Kota Mataram sebanyak 5 orang.
Kemudian Lombok Barat 2 orang, Kabupaten Sumbawa 1 orang, dan Kabupaten Bima 1 orang.
Sementara empat orang lainnya berasal dari daerah Jawa Tengah 2 orang.
Kemudian Jawa Timur dan Jawa Barat masing-masing 1 orang.
Sehingga total menjadi 13 orang pasien teridentifikasi terkena virus varian delta.
Berdasarkan informasi dihimpun petugas, para pasien tersebut pernah melakukan perjalanan ke Pulau Jawa.
”Karena kita tahun Jawa daerah red zone semua,” katanya.
Beberapa waktu lalu, kata Herman, beredar gambar hasil rontgen pasien Covid-19 yang dicurigai varian baru.
Tapi pemerintah tidak mau sembarangan mengambil kesimpulan.
Sehingga mereka mengirim 16 sampel pasien yang dicurigai terjangkit varian delta ke Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) RI.
Setelah beberapa hari hasil uji sampel tersebut pun keluar.
Hasilnya, dari 16 sampel tersebut tiga sampel pasien tidak valid.
Sehingga hanya 13 orang dinyatakan tertular Covid-19 varian baru.
"Saya sudah cek dan sebagian dari mereka sudah sembuh. Satu orang memang (dapat atensi khusus) yang dari Bima itu,” katanya.
Kondisi pasien asal Bima tersebut terus dipantau agar tidak memburuk.
Herman menjelaskan, sampel-sampel pasien yang dikirim ke Balitbangkes diambil dari pasien CT-nya rendah.
Sampel lainnya diambil dari pasien Covid-19 yang pernah mendapatkan vaksin.
Hasilnya memang ada pasien sudah divaksin terkena virus varian baru tersebut.
”Tapi paling tidak vaksin ini sebagai bumper yang menahan gejala (pasien) menjadi berat,” katanya.
Ia mengakui, Covid-19 varian delta merupakan hasil mutasi virus Corona.
Karena kecepatan penyebaran sangat tinggi, maka akan sulit mengendalikan penyebarannya.
Menindaklanjuti temuan 13 orang pasien tersebut, pemerintah sudah melacak orang-orang yang sudah kontak dengan mereka.
Tracing dilakukan Satgas Penanganan Covid-19 di masing-masing daerah.
Seperti satgas di Kota Mataram, Lombok Barat, Sumbawa, dan Bima.”Terus akan kita lakukan tracing,” katanya. (*)
Dok. Herman Direktur RSUD NTB dr Lalu Herman Mahaputra saat mendapat suntikan vaksin Covid-19 beberapa waktu lalu.