Kisah Pria Asal Korea yang Pamit Liburan Lalu Menghilang, Ditemukan Hanya Kerangka 3 Tahun Kemudian

Akhir tragis pria 30 tahun yang pamit liburan namun hanya ditemukan kerangka tiga tahun kemudian

Editor: wulanndari
SBS via Koreaboo
Hong Suk Dong, tewas diculik di Filipina 

"Panggilan ini sangat mahal karena panggilan luar negeri, jadi aku tak akan melakukannya sekarang."

Baca juga: Pandemi Tak Kunjung Usai, Korea Selatan Gencarkan Bioskop Drive-In

Baca juga: Diam-diam Pelihara Kucing, Satu Keluarga di Korea Utara Diisolasi Paksa

Baca juga: Mabuk-mabukan di Pinggir Jalan, Pemuda Ditindak Tim Puma Polres Lombok Barat

"Ini mungkin akan menjadi panggilan terakhir yang kalian terima."

"Jika kalian tidak ingin berbicara, maka kami tidak akan menghubungi Anda lagi," kata pria itu.

Saat ibu Hong Suk Dong menanyakan keberadaan anaknya, pria itu justru menyampaikan berita tragis.

Ia mengatakan Hong Suk Dong telah tewas.

"Maaf, tapi ia sudah mati. Anda harus datang, setidaknya untuk mengambil tulangnya (Hong Suk Dong)."

"Siapkan uang 10 juta KRW dalam bentuk dolar pukul 02.00 besok. Kami akan menelepon Anda lagi," ujar si pria.

Dilaporkan The Story of the Day, Biting the Tail Season (Kkokkomu), Hong Suk Dong telah diculik dan dibunuh dengan modus pemerasan uang.

Sekelompok orang Korea yang tinggal di Filipina dikatakan bertanggung jawab atas kejadian ini.

Setelah dua tahun Hong Suk Dong hilang tanpa diketahui kepastian kabar kematiannya, ayahnya memutuskan bunuh diri.

Ia meninggalkan sebuah surat yang ditulisnya untuk Hong Suk Dong.

Ayah Hong Suk Dong
Ayah Hong Suk Dong (SBS via Koreaboo)

Baca juga: Pria Korea Selatan Bunuh Diri Setelah Buang Air Kecil Di Punggung Seorang Perempuan Di Stasiun

Baca juga: Warga Korea Utara Menangis Lihat Kim Jong Un Tampak Kurus: Menghancurkan Hati Rakyat

Para pembawa acara di studio membacakan surat tersebut.

"Untuk putraku Suk Dong-ah, yang sangat aku rindukan. Aku bermimpi tentangmu semalam.

Sudah dua tahun sejak kamu hilang dan diculik. Kami masih tidak yakin apakah kamu hidup atau mati.

Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan dengan diriku sendiri saat air mata berlinang setiap kali aku memikirkanmu," tulis ayah Hong Suk Dong.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved