Kedatangan KPK Ditolak Mahasiswa Mataram, Lili Pintauli: Setiap Orang Bebas Menyampaikan Aspirasinya
Kedatangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) disambut aksi penolakan mahasiswa.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Kedatangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) disambut aksi penolakan mahasiswa.
Mahasiswa berunjuk rasa di sejumlah lokasi, tempat KPK menggelar acara, Senin (28/6/2021).
Seperti Hotel Golden Palace, saat rapat koordinasi program pemberantasan korupsi terintegrasi bersama kepala daerah dan DPRD se-NTB.
Kemudian monitoring dan evaluasi implementasi pendidikan antikorupsi di Universitas Mataram.
Para mahasiswa menolak kedatangan Ketua KPK Firli Bahuri seraya memintanya mundur.
Firli Bahuri pun batal datang ke NTB.
Terkait sejumlah aksi tersebut, Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar menanggapinya santai.
Baca juga: Mahasiswa di Mataram Desak Firli Bahuri Mundur sebagai Ketua KPK
”Setiap orang bebas menyampaikan aspirasinya. Negara kita negara demokratis,” kata Lili Pintauli, pada wartawan usai rapat koordinasi pemberantasan korupsi, Senin (28/6/2021).
Tapi, apakah aspirasi itu dapat dipenuhi, pihaknya akan melihat dari prosedur dan mekanisme yang ada.
”Tidaklah serta merta permintaan itu dipenuhi,” katanya.
Bila KPK bisa menunjukkan kinerja lebih baik, masyarakat bisa melihat secara komprehensif dan objektif.
”Jadi bukan karena merasa emosi, kemudian berpandangan terlalu sempit,” katanya.
Persoalan di KPK, menurut Lili, harus dilihat secara menyeluruh.
Apakah KPK juga sudah mengerjakan tugasnya atau tidak.