Simulasi, Potensi SAR Selamatkan Pencari Madu Jatuh di Tebing Kawasan Mandalika
Seorang pencari madu terjatuh di tebing kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit PH menjelaskan, teknik pertolongan korban dalam kecelakaan di ketinggian dilakukan dengan beberapa cara.
Antara lain ascend, descend, lifting, lowering, dan lainnya.
Alat yang digunakan namanya peralatan mountaineering seperti figur of 8, carabinere, tali kernmantel, sheat harness, dan lainnya.
”Di samping itu diajarkan juga menggunakan bahan-bahan yang ada di alam seperti saat membuat artificial rescue frame dengan bambu,” katanya, Jumat (11/6/2021).
Dalam pelatihan itu, peserta juga diajari materi MFR (medical first responder) untuk melakukan pertolongan pertama.
Nanang menjelaskan, sesi tarakhir pelatihan dengan simulasi merupakan kegiatan sangat penting untuk meningkatkan daya saing dan profesionalitas.
Secara umum efektivitas dari sebuah pelatihan dapat diukur dari kemampuan menerapkan ilmu baru yang diterima.
”Tujuannya supaya mampu mengaplikasikan materi saat dibutuhkan,” jelas Nanang Sigit.
Untuk mengukur daya serap para peserta selama pelatihan dilakukan melalui post test dan simulasi dari sebuah kasus yang diberikan.
Potensi SAR yang dilatih merupakan berasal dari unsur TNI, polisi, Tagana, masyarakat lokal, karyawan ITDC, dan BNI.
Nanang berharap, setelah pelatihan potensi SAR yang dilatih tetap menjalin koordinasi, mempererat tali silaturahmi, dan meningkatkan sinergitas saat melaksanakan tugas operasi SAR setelah kegiatan berakhir.
"Soliditas saat pelatihan harus ada juga saat melaksanakan tugas dalam operasi sar," imbuhnya.
(*)